🥍 Buatlah Cerpen Yang Mengangkat Kehidupan Remaja
Dipublikasikan 8 April 2019 18:44 WIB oleh admin. Cara Menulis Cerpen dan 10 Contohnya. Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain yang lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian modern) dan
Inilahjudul cerpen yang bagus tentang kehidupan dan ulasan lain mengenai hal-hal yang masih ada kaitannya dengan judul cerpen yang bagus tentang kehidupan yang Anda cari. Kehidupan remaja Indonesia sekarang sangat berbeda dengan kehidupan remaja pada masa lalu. Kalau orang-orang tua kita mengatakan bahwa dahulu ketika remaja mereka masih
Cerpen KEHIDUPAN DAN KEMATIAN by Ramail Dodi Sijabat Hendric Simarmata Renungan. Rabu, 12 Februari 2014 Artikel di atasmerupakan artikel yang di Kirim/Share Oleh Seorang Mantan Ketua Natal Remaja HKBP Perawang yang kini telah menjadi Naposo Bulung di HKBP Perawang. Untuk info selengakapnya silahkan hubungi melalui Facebooknya.
saat ini, remaja sudah menggunakan sepeda motor padahal belum mempunyai SIM-sekolah saya adalah sekolah adiwiyata-pemimpi (kurang tau)-tokoh ilmuwan islam sangatlah banyak-kepala sekolah saya bernama kamilah-murid murid di smp itu sangatlah pintar-berlian sekarang harganya mahal-cerpen yang ada di buku itu sangat bagus semoga membantu 🙂
Buatlahkarangan dengan judul cornelis de houtman vs keumalahayati Sejarah 2 16.08.2019 13:43. Tolong buatin cerpen yang mengangkat kehidupan remaja di dekat daerah kita. tokoh remaja yang tidak memiliki orang tua, tetatapin harus mengurus adiknya. suatu saat adiknya minta b
Filmini begitu sedih dan mengharukan, kisah keluarga miskin di India dalam menjalani hidup, anak-anak india yang sering kali menjadi korban penculikan, dan kehidupan keluarga orangtua asuh A Moment To Remember Meskipun ini sebuah drama periode, film yang diadaptasi dari buku klasik ini sangat relatable untuk kamu yang memiliki kakak atau adik
ContohCerpen Remaja. Kehidupan remaja selalu menarik untuk diikuti. Sebagian orang menganggap usia remaja adalah usia emas yang tak mungkin dilupakan. Ada banyak kenangan indah yang terukir selama masa remaja, termasuk persahabatan dan cinta. Contoh cerpen remaja inipun akan mengulas indahnya usia belia bersama teman-teman.
ContohCerpen Singkat beserta Strukturnya - cerpen atau cerita pendek merupakan salah satu jenis-jenis prosa baru, selain jenis-jenis novel, jenis-jenis roman, dan jenis-jenis esai yang lazimnya ditulis tidak lebih dari 10.000 kata.Biasanya, isi cerita cerpen berfokus pada peristiwa yang dialami sang tokoh. Dalam artikel macam-macam cerpen, cerita pendek atau cerpen mempunyai sejumlah
Berikutini ialah 10 Contoh Cerpen Kehidupan. Selamat membaca! Daftar Isi 1 Taman Bacaan Gerbong Kereta 2 Jannah dan Kalia 3 Diary Raya 4 Mengecap Syukur 5 Memilih Bahagia 6 Percakapan Bis 7 Belum Tentu 8 Kesepian di Masa Tua 9 Wahyu 10 Surat Rahasia Taman Bacaan Gerbong Kereta Sumber foto: Free-Photos dari Pixabay
. Dunia remaja menjadi masa yang penting bagi setiap orang. Karena pada tahap itu banyak hal-hal yang terjadi untuk pendewasaan diri. Tak sedikit juga banyak penulis yang menuangkannya dalam cerita pendek. Cerpen remaja menjadi daya tarik sendiri karena mengisahkan masa-masa remaja. Berikut ini ialah 10 contoh cerpen remaja yang bisa kamu baca. Berbeda Jalan Sumber composita dari Pixabay Sari melangkahkan kaki dengan tergesa. Ia sudah terlambat 10 menit dari jadwal busnya hari ini, sehingga ia tertinggal bus jemputan. Ia perlu keluar dari gerbang komplek dan mencari ojek. Hari ini semakin sial, tidak ada satupun ojek di pangkalan. Hari Senin seperti ini memang biasanya menjadi sangat sibuk, begitu pun tukang ojek. Di seberang jalan, ia melihat sosok lelaki yang menertawakan raut wajahnya. Sari semakin mendengus kesal, lelaki itu semakin menertawakannya. Dialah Ario. Ario dengan motornya mendatangi Sari di seberang Jalan dan menawarkan untuk mengantarnya. Awalnya Sari menolak, karena pasti Ario, teman masa kecilnya akan mengejeknya habis-habisan di jalan. Tapi, di saat tergesa, akhirnya Sari pun menerima ajakan Ario. “Gimana rasanya terlambat sekolah?” Tiba-tiba Ario bertanya saat di perjalanan. “Ya sama aja kayak kamu terlambat ke turnamen lah.” Jawab Sari asal-asalan. “Aku sih gak pernah terlambat turnamen, Sar. Hahaaa” “Bodo amat, cepet ngebut!” Ario pun yang terkekeh kembali mengencangkan gasnya. Ario memang atlet bulu tangkis yang sudah tidak pernah sekolah umum sejak SMP. Ia memilih fokus untuk menjadi atlet dan memilih dwelling house schooling. Dari teman masa kecil Sari, Ariolah yang sudah memantapkan diri menjadi apa yang ia mau. Walau berbeda jalan dengan Sari, Ario selalu menemukan cara untuk menikmati masa remajanya. Sesampainya di sekolah, Ario mengucapkan, “Belajar yang rajin ya Bu Dokter!” Sari tersenyum, sambil terkekeh. Merasa senang dan puas, entah mengapa. Baca juga 10 Cerpen Cinta Dengan Berbagai Pesan Radio FM “Yuk kita dengarkan lagu Melly Goeslaw, yang berjudul Ku Bahagia’. Selamat Mendengarkan!” Lagu itu dirilis 2002 bersamaan dengan film terfenomenal pada masanya, yaitu Ada Apa dengan Cinta. Kedua ikon itu seolah mengisi masa remajaku saat itu. Dan hari ini, di penghujung 2019, aku berdiri kembali di sekolah ini, dengan radio yang sama, dan lagu yang sama. Aku takjub, ekskul radio ini masih terus bertahan, di tengah banyaknya aplikasi musik di HP siswa zaman sekarang. Apabila tak ada keperluan untuk legalisir ijazah, tak mungkin aku mendengarkan lagi siaran-siaran dari radio sekolah ini. Lagu itu seolah membawaku bagaimana aku masih aktif di radio sekolah dan menghabiskan masa mudaku dengan teman-teman. Masa itu seolah memanggilku kembali. Di lorong sekolah menuju kantor, dahulu tidak ada atapnya. Sekarang dilengkapi atap berwarna biru tua. Memang benar, sekolah ini sudah bermetamorfosis sempurna. Aku jadi teringat ketika dahulu kehujanan basah kuyup dari kantor sampai ruangan kelas sehabis mengantarkan tugas. Kemudian secara tiba-tiba, Pak Mustofa mendatangiku. Pak Mustofa merupakan guru seni yang menjabat juga sebagai pembina radio. Keriputnya kini semakin banyak, tetapi, gaya dan jiwanya tak pernah kelihatan tua. Setelah saling bertukar kabar, ia pun mengantarkanku pula ke ruang TU. “Inikan lagu kesukaan mu sama gengmu, ya, Nay” “Yaampun, Bapak, masih inget aja.” “Mereka pada gimana, Nay sekarang? Resti, Kiki, dan Lia?” “Baik-baik, Pak” Jawabku singkat, “Sepertinya..” jawabku dengan suara pelan. Aku jadi teringat mereka bagaimana menghabiskan masa SMA dengan suka duka. Mengerjakan tugas bareng, ke kantin bareng, mengurusi segala hal tentang radio, sampai lulus bareng dan kita masing-masing tak tahu kabar lagi. Entah mengapa aku menjadi rindu hal tersebut. Setelah dari sini, aku putuskan untuk mencari mereka dan mengembalikan masa remajaku. Apapun yang terjadi. Perpustakaan Kota Sumber foto composita dari Pixabay Aku menaiki anak tangga perpustakaan itu. Dengan seragam putih abuku yang sudah lusuh karena seharian aku beraktivitas di sekolah, aku memaksakan untuk menukarkan buku di perpustakaan kota. Buku bercover warna biru putih itu sudah lama belum aku kembalikan. Jika aku menundanya lagi, sudah pasti tunggakanku semakin banyak. Aku tak selesai membacanya karena hanya berisi cerpen remaja yang remeh temeh tentang cinta. Setelah sampai ke meja pustakawan, terlihat pustakawan sudah siap-siap mau pulang. Segera, aku bilang untuk memberitahu ingin mengembalikan buku. Hanya saja, Ibu pustakawan yang sudah beruban itu bilang, “Diurus sama mas yang itu, ya. Lagi magang dia. Reno, sini No.” Sosok tinggi berusia 20 tahunan itu menghampiri meja pustakawan. “Ibu pulang duluan ya, No. Anak bakal rewel nih” “Ah iya bu,” Lelaki itu hanya tersenyum sopan. Lantas ibu itu pergi keluar dan menyisakan kami berdua. “Bidhari, ya.. tunggakannya ujarnya sambil mengecek di layar komputer. Kuserahkan uang itu kepadanya, lantas ia tersenyum sambil menerima uangku, “Namanya bagus” “Terima kasih, Mas” hanya itu yang bisa kuucapkan. Karena terlalu salah tingkah dengan pujian yang aku terima. Pasalnya baru pertama kali ada yang memuji namaku. Segera aku berbalik arah dan mencoba tidak berbalik. Namun, Ia memanggilku dan menyusulku. Ia pun menghalangi jalanku dengan postur tubuhnya. “Kartu perpusnya ketinggalan, Dek” ujarnya sambil tersenyum. Aku kembali kikuk dan mengucapkan terima kasih. Sepertinya kikukku terlihat jelas olehnya. Segera kupercepat langkah juga. Namun, saat perjalanan pulang, aku terus memikirkannya. Inikah yang dirasakan para tokoh-tokoh remaja di buku cerpen remaja saat jatuh cinta? Sekarang, aku menjadi tahu apa yang harus kulakukan sesering mungkin ke perpustakaan kota. Baca juga 10 Cerpen Persahabatan Dengan Banyak Pesan Terbalik Gadis itu terpaku. Matanya sinis terhadap apa yang ia lihat. Ia melihat sosok gadis seumuran dengannya bermanja ria dengan orangtuanya duduk di resto. Ia yang melihat pemandangan dari luar buffet itu hanya bisa berdiam. “Kamu kenapa, Ri?” sapaan temannya menghentikan lamunannya “Gak apa-apa, ayo kita ke rumah Jihan!” Riri ceria kembali dan menyembunyikannya dari teman-temannya. Gadis berusia 15 tahun itu menguncir rambutnya sambil jalan. Sifatnya yang ceria membuat siapapun senang berteman dengannya. Ia pun disegani guru-guru karena pintar dan sopan. Tapi, tanpa orang-orang sadari, ia memiliki lubang hitam di hatinya yang belum terlihat oleh siapapun. Jarak antara sekolah SMP dan rumah Jihan hanya beberapa meter, alhasil mereka hanya jalan dan masuk ke kompleks rumah. Pada saat perjalanan pulang, Jihan yang berjalan di depan menghentikan langkah. “Ri! Ri! Itu bapak kamu kan?” Jihan menunjuk mobil yang ditumpangi bapaknya Riri. Terlihat juga ada seorang wanita muda yang duduk di jok sampingnya. Riri berdiam lalu kembali berlari ke arah sekolah. Tak mau melewati mobil Ayahnya yang sedang bersama wanita selingkuhan. Sontak teman-temannya pun mengejar, dan merasa kebingungan. Mereka memanggil-manggil Riri, namun tak digubris. Sampai akhirnya di taman sekolah yang sudah sepi, mereka menemukan Riri tersungkur di pojok dinding taman. “Tenang ya, Ri.” ujar Hana “Kita bakal bantu kamu kok apapun yang terjadi.” ujar Jihan sambil memeluk Riri Pada hari itu, menjadi hal yang akan diingat oleh Riri. Bahwa masa mudanya tidak selalu berjalan mulus. Akan selalu ada kepedihan yang akan diingat. Salah satunya ialah masalah keluarganya. Untungnya teman-teman Riri bisa diandalkan. Riri pun menjadi tenang kembali. Jono dan Kepala Sekolah Lelaki bertubuh agak gempal itu seringkali memasuki sekolah tanpa atribut lengkap. Ditambah selalu mengeluarkan baju seragamnya. Ia pun berteman dengan anak-anak nakal yang terkadang suka rusuh di sekolah. Tetapi, ia pintar bukan kepalang. Semua orang mengetahuinya saat pertama kali MPLS Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah di SMP ku. Pasalnya, ia adalah orang yang berani bersuara tentang kebijakan MPLS. “Maaf Kak, saya izin bertanya. Untuk apa ya kami disuruh bawa semua barang ini? Apalagi barang-barang ini cukup banyak dan harganya di atas Kalau ada orang yang kurang beruntung, bagaimana?” Kakak-kakak OSIS itu mencoba menjelaskan sedetail mungkin, tapi tetap saja suara riuh peserta MPLS membuat OSIS juga terbungkam. Alhasil, barang-barang yang tadinya dikatakan akan dijadikan hadiah bagi para peserta terbaik, menjadi tidak wajib untuk dibawa oleh peserta. Hanya peserta yang mampu saja yang diwajibkan untuk membelinya. Ialah Jono yang berani mempertanyakan kebijakan itu. Selama MPLS, ia tetap mengikuti peraturan sekolah, hanya saja ia berani mengeluarkan unek-uneknya secara langsung di depan panitia. Setelah seminggu, akhirnya MPLS pun selesai. Saat upacara penutupan, Jono dipanggil ke depan lapangan oleh Kepala Sekolah. “Ananda bernama Jono Laksono, silahkan keluar dari barisan. Dan ke depan” Sontak semua peserta, panitia, dan guru-guru pun saling berpandang. Awalnya Jono ragu untuk mendatangi Kepala Sekolah di depan halaman, namun akhirnya ia memberanikan diri. Orang-orang menyangka, Jono akanditegur atau dihukum karena membantah pada saat MPLS. Tapi, ternyata.. “Terima kasih, Jono. Kamu sudah mengkritik beberapa hal yang tidak etis saat adanya MPLS ini.” Pak Kepala Sekolah justru mengucapkan terima kasih di depan semua orang dan sehabis itu menyalami Jono. Entah siapa yang memulai, tiba-tiba terdapat tepuk tangan lalu menjadi riuh. Aku ingat saat itu Jono sangat senang. Sampai saat ini, ketika ia berdiri di lapangan lagi karena memenangkan lomba Sains, aku tersenyum. Aku mengingat obrolan dengannya waktu pertama kali bertemu saat MPLS. “Jangan terlalu menilai dari kulitnya. Tidak ada yang tahu, isinya arang atau emas” Ujar Jono kala aku menyempatkan diri untuk berkenalan dengannya. Ballerina Sumber foto Vladislav83 dari Pixabay Gadis dengan rambut dicepol itu segera memasuki panggung. Riuh penonton yang hadir membuat semangatnya semakin membahana. Kakinya mulai menjijit badannya meliuk, berputar, dan menari sesuai irama. Di kursi penonton, ada sosok yang membelalakan matanya. Baru pertama kali inilah ia menonton pertunjukan balet remaja di gedung kesenian. Kalau bukan karena sepupunya yang bernama Anis memaksanya untuk ikut, ia tidak akan berada di tempat itu. “Bang.. blindside.. Temenku hebat kan?” Anis yang telah berusia 15 tahun itu bertanya. Padahal, jarak perbedaan usianya hanya dua tahun. “Oh itu, iya” Jawab Abang dingin. “Halah Blindside Gifar, kamu takjub juga kan liat penampilannya” Anis menggoda Gifar dengan menyenggol sikutnya. Gifar tak bergeming. Selesai pementasan tunggal itu, Anis mengajak ke belakang panggung. Tentu saja dengan menyeret Gifar. Pada saat itulah Gifar melihat secara langsung dengan jarak dekat mata penari balet itu, yang bernama Kalia. Gadis kecil itu seumuran dengan Anis, tak ada yang aneh, hanya saja mata Kalia memancarkan semangat yang penuh terhadap hal yang disuka, yaitu balet. Saat di perjalanan pulang, Anis tak berhenti mengoceh tentang Kalia. Gifar mendengarnya sayup-sayup karena beradu dengan suara motor lainnya. Anis bercerita, Kalia sudah memenangkan banyak penghargaan balet. Kalia memang sudah sejak dari usia v tahun diperkenalkan dengan balet. Sejujurnya, dalam hati Gifar, ia sangat tersanjung dengan penampilan Kalia. Ada momen menarik ketika Kalia tersenyum, terlebih di atas panggung. Penampilan Kalia membuatnya sadar, bahwa ia belum bisa memancarkan senyum yang tulus terhadap hal-hal yang ia suka. Ia belum mengetahui dan menekuni kegiatan yang menjadi hobinya. “Bang, kamu suka Kalia, kan?” “Hah! Ngarang aja kamu!” Sangkal Gibran lalu mengegas laju motornya. Teriakan Anis membuatnya tertawa dan sejenak melupakan pikiran tentang hobinya dan juga gadis balet itu. Baca juga 10 Contoh Cerpen Pendidikan Majalah Dinding Bagaimana cinta pertamamu, apakah berhasil? Saling betukar pandang di jendela kelas dengan malu-malu, memberikan beberapa tangkai bunga dan coklat di kolong meja diam-diam, dan juga belajar bersama di perpustakaan merupakan alibi untuk selalu dekat dengan orang yang kau damba. Begitupun denganku. Ialah sosok berambut sebahu itu, yang matanya berpendar pertama kali di lorong sekolah saat melihat karya cerpenku di mading. Cerpen remajaku yang kupasang di mading, tak kusangka dibaca olehnya dan membuat matanya berkaca-kaca. Aku yang berada di sampingnya takjub, baru pertama kali aku melihat orang secara langsung terenyuh membaca cerpen ku. “Bagus sekali..” gumamnya kala itu. “Bagian mana yang bagus?” tanyaku “Saat Rana menggapai mimpinya dan jatuh bangun bersama Roni” jawabannya dengan tatapan mata masih menghadap mading. Rana dan Roni adalah tokoh dalam cerpenku. Aku tak menanggapinya lagi. Namun tiba-tiba, ia menghentikan langkahku ketika aku hendak beranjak pergi. “Tunggu, namamu siapa?” tanyanya “Satya.” jawabku pendek “Aku Sinta, kelas 8B” ujarnya cepat, padahal akupun tak bertanya. Sejak saat itu, aku yang ketika awal bertemu bersikap dingin, entah mengapa seperti tersihir matanya. Caranya tersenyum seolah membuat matanya pun ikut tersenyum. Perlahan-lahan aku mulai pura-pura menitipkan coklat di kolong mejanya, mencuri pandang di jendela kelasku yang berseberangan dengan kelasnya. Sampai pada semester genap terakhir kelas delapan, di saat perpustakaan kosong, itulah keberanianku pertama kali untuk mengajaknya berhubungan lebih dari teman. Entah mengapa, dengan senyum malu-malu, ia pun menganggukan kepala tanda setuju. Momen itu akan aku ingat seumur hidupku. Beberapa bulan berjalan, aku dan dia hendak pulang bersama. Tetiba ia menghentikan langkah tepat di depan majalah dinding. Ia menghadap langsung dan bertanya, “Kamu tahu, kenapa aku mau nerima kamu?” “Kenapa?” “Mungkin karena kamu menulis. Kamu juga kan yang menulis cerpen remaja yang aku baca saat pertama kali kita bertemu?” Penjelasannya membuatku susah berkata-kata. Aku tak pernah bilang kalau aku ialah penulis cerpen di mading sekolah. Aku hanya tersenyum lalu ia pun membalasnya dengan senyuman kembali. Entah kenapa, aku merasa menjadi orang yang beruntung. Mungkinkah ini dampak dari jatuh cinta pada kali pertama? Nyanyian Seberang Jalan Sumber foto Gerd Altmann dari Pixabay Rumah bergaya Belanda itu menjadi tongkrongan anak-anak muda. Pemiliknya ialah sepupuku bernama Angga. Biasanya pada jam 4 sore sampai malam, teman-teman Angga akan berkumpul dan bernyanyi sambil mendendangkan gitar. Rumahnya yang berseberangan dengan rumahku pun terkadang terganggu dengan kelakuan Angga dan teman-temannya. Rata-rata teman-teman Angga berusia 12-17 tahun. Yang paling tua bernama Narto, ia bisa dibilang ketua geng di antara mereka. Narto kerap kali mengajak mereka bermain game bersama di sana ataupun hanya memainkan gitar sambil bernyanyi. Terkadang pula, ia menggodaku ketika hendak keluar rumah untuk pergi ke warung. Suatu hari, Narto dan ketiga teman lainnya asyik bernyanyi sambil bermain gitar. Tak kutemukan Angga di sana. Entah kemana sepupuku satu itu, mungkin masih di dalam rumah. Apabila aku tidak disuruh pergi membeli telur, sangat malas aku keluar rumah dan bertemu Narto. Baru saja aku membuka pintu gerbang, langkah kaki Narto dari seberang jalan mendekatiku. Ia bernyanyi sambil memainkan gitarnya dan menghampiriku dengan menggoda. Teman-teman lainnya pun cekikikan tertawa melihat Narto yang menggodaku. Aku yang risih pun berteriak. “Diam Narto!!” Sontak ia menghentikan nyanyiannya. “Kalian itu ngenganggu tau gak! Tiap hari nyanyi gak jelas, kayak gak ada kerjaan!” teman-temannya pun di seberang jalan mendadak diam. Dan kulihat Angga keluar dari dalam rumah. “Kamu juga, Angga! Suruh mereka pulang kek ke rumahnya masing-masing. Betah banget di rumah kamu kayak parasit!” Bentakku dengan keras. Kulihat mata mereka merenung tak berani menatapku. Segera aku pergi dari tempat itu dan meninggalkan mereka semua. Tak kusangka, Angga mengejarku. Di lapangan kompleks sebelum ke warung ia meneriakiku. “Wana! Berhenti!” “Apa?” Tanyaku kepadanya “Kamu gak berhak lho marah-marahin temenku kayak gitu. Mereka juga punya amarah yang disembunyikan dan melampiaskannya dengan ngobrol serta chief bareng di rumahku. Emangnya salah kalau mereka bersenang-senang sejenak?” “Salah karena mengganggu orang, tau gak!” Bentakku tak mau kalah. “Ridwan sering ditinggal Ibunya tanpa dikasih apapun, Pandu punya masalah dengan kakaknya, dan Narto ia rela bersekolah sekaligus mengamen untuk menambah biaya obat Ayahnya, asal kamu tahu.” Penjelasan Angga membuatku tertegun. “Gak semua yang kamu kira gak berguna, gak ada nilai, Wan.” Perlahan Angga pun berbalik dan menjauhiku. Segera aku pergi ke warung dan berusaha tidak memedulikan omongan Angga. Tapi nyatanya, omongan Angga mengusik pikiranku. Selepas kembali dari warung, kulihat Narto dan lainnya sudah berdiri di depan rumahku. Mereka meminta maaf. Hal itu membuatku terenyuh. Segera aku pun meminta maaf kepada mereka. Rupanya dengan beberapa pengertian, segala hal menjadi indah. Pasar Malam Gulali berwarna merah muda itu mereka beli dengan sisa uang yang mereka punya. Sehabis menaiki komedi putar yang tiang-tiangnya sudah berkarat, mereka sepakat untuk menyudahi principal wahana malam ini. Empat orang gadis remaja itu menikmati gulali merah di bangku pasar malam. Ada Rana yang selalu memakai bando untuk menghias kepalanya, ada Nina dan Nani si kembar identik yang menjadi pembeda adalah tahi lalat di sebelah pipi kiri pada Nina dan tahi lalat sebelah pipi kanan pada Nani, dan yang terakhir ialah Shila si anak bungsu yang selalu dimanja orangtuanya. Tanpa membawa handphone satu pun, mereka bebas melakukan dan bermain di pasar malam tanpa diganggu oleh panggilan dari orang tua ataupun dari orang lain. Lalu, mereka pun berbincang tentang yang sudah terjadi ataupun yang belum terjadi. “Tahu gak dosa kita apa? Dulu, kita sering iseng ke Pak Sadeli, asisten mamanya Shila. Gara-gara dia selalu pakai celana panjang batik kedodoran, hahha!” tiba-tiba Rana memulai perbincangan. “Haha bener, aku inget banget. Nina hampir mau ketangkep kan sama Pak Sadeli?” Shila menimpali “Enak aja, itu Nani tau, bukan aku! Aku kan larinya cepet!” Nina menyangkal “Tapi Pak Sadeli sabar deh ngadepin usilnya kita” ujar Nani sambil melahap gulali yang tersisa. “Untungnya aja, sekarang kita gak usil. Nanti di sekolah baru, kita bakal tetep kompak ga, ya?” tanya Rana “Pokoknya, harus! Diusahakan aja tetep ada komunikasi dan kumpul tiap jam istirahat, gimana?” Shila menjawabnya dengan semangat. Mereka semua pun mengangguk. Shila yang biasanya menjadi anak manja di rumah, selalu bisa mengajak dan menuntun teman-temannya itu. Di pasar malam, mereka mengikrarkan sesuatu pada ingatan masa anak-anak mereka, dan menyambut segala hal baru di depan mata mereka. “Untuk ingatan masa kecil dan ramalan masa depan,” “Yeay! Yeay! Yeayyyy!!” Nayla Sumber foto Free-Photos dari Pixabay Saat aku membuka tas sekolahku di kamar, lukisan dalam kertas tanpa nama itu berada di dalam tasku. Lukisan yang menggambarkan seorang putri pirang menghadap ke telaga berwarna biru. Entah siapa yang memasukannya, aku pun tak mengetahuinya. Seminggu berikutnya, aku mendapatkan lukisan lagi di dalam tasku seusai pulang sekolah. Lukisan itu menggambarkan seorang putri berambut pirang yang sendirian menatap kue ulang tahun. Segera aku keluar kamar, tak ada siapapun di rumah. Lagipula aku sudah biasa sendirian di rumah. Tak ada orang tua, tak ada teman-teman. Namun tiba-tiba. “Happy birthday to you.. Happy altogether to you.. Happy altogether Nayla..” Suara nyanyian itu berasal dari suara ibuku yang unmarried parent, dan juga satu-satunya temanku, yaitu Andini. Lukisan yang berada di tasku ialah buatan ibuku sendiri. Tak pernah kutahu, Ibuku kembali melukis setelah bercerai dengan Ayah. Aku menangis terharu. Tak kusangka orang-orang yang aku sayangi mengingat ulang tahunku ke-17. Seperti banyak orang bilang, sangatlah beruntung apabila ulang tahun ke 17 dirayakan dengan orang-orang spesial. Dan aku merasa aku mendapatkan hari spesial itu. Hari dimana aku akan mengingat momen ini. Aku beruntung, walau tak seperti orang-orang lain yang dirayakan dengan meriah dengan teman-teman yang banyak. Aku memiliki Andini yang mau menjadi tempat curhatku dari SMP. Ialah yang mengisi masa remajaku. Dan aku mempunyai Ibu walaupun menjadi single parent ia tetap menyeimbangi karir dan mengurusku. Aku bahagia menjadi Nayla yang sesungguhnya dan seutuhnya. Baca juga Cerpen Kehidupan Dengan Banyak Pesan Begitulah 10 contoh cerpen remaja yang bisa menjadi referensimu. Secara umum, mengisahkan masa-masa remaja. Semoga terbantu, ya.
Contoh cerpen singkat tentang pendidikan, motivasi, kehidupan, remaja lengkap – Cerita pendek atau cerpen kerap menjadi materi penugasan yang diberikan guru pada siswanya. Pada cerpen tersebut tidak hanya terdapat hiburan saja, tetapi juga nilai-nilai penting untuk diterapkan di kehidupan. Contoh-Contoh Cerpen Singkat Berbagai TemaDaftar IsiContoh-Contoh Cerpen Singkat Berbagai TemaContoh Cerpen Singkat tentang PendidikanContoh Cerpen Singkat tentang KehidupanContoh Cerpen Singkat tentang MotivasiContoh Cerpen Singkat tentang Remaja Daftar Isi Contoh-Contoh Cerpen Singkat Berbagai Tema Contoh Cerpen Singkat tentang Pendidikan Contoh Cerpen Singkat tentang Kehidupan Contoh Cerpen Singkat tentang Motivasi Contoh Cerpen Singkat tentang Remaja Kendala yang seringkali dihadapi penulis cerpen adalah ide yang seringkali sulit didapatkan, padahal penulis sudah berniat mengarang cerita. Sebenarnya ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan agar ide dalam menulis cerpen tetap ada, seperti dengan membaca cerita pendek lainnya, berjalan-jalan, menonton film, atau mengobrol dengan orang lain. Inspirasi bisa kamu dapatkan dari mana pun. Bingung menentukan tema cerpen yang akan ditulis? Ada banyak contoh tema cerpen populer yang bisa kamu coba. Misalnya saja cerpen bertema pendidikan, cerpen tema remaja, cerpen tema kesehatan, cerpen tema keuarga, dan cerpen lain yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Kamu bisa membuat cerpen dengan tokoh nyata ataupun menggunakan imajinasimu dan berkreasi sebebas mungkin ketika menulis. Sebagai referensi, berikut ini contoh cerpen singkat dengan berbagai macam tema. Contoh Cerpen Singkat tentang Pendidikan Mengejar Cita-Cita Suasana pagi itu di rumah Anggara tampak berbeda. Akan ada ujian beasiswa di sekolah. Menurut penuturan kepala sekolah, siswa yang mendapatkan nilai terbaik akan dibiayai hingga menyelesaikan studi di sekolah menengah. Anggara sudah bangun sebelum matahari terbit. Ia harus membantu ibunya menyiapkan bekal yang akan dibawanya ke sekolah. Tentu bukan bekal yang akan ia makan, melainkan bekal yang harus ia jual. Semenjak ayah Anggara meninggal, ibunya lah yang menggantikan peran sebagai tulang punggung keluarga bagi keempat anaknya. “Anggara berangkat dulu, ya, Bu,” ujar Anggara sambil memasukkan makanan yang sudah disiapkan ibunya ke dalam sebuah kantong. “Hati-hati, Nak. Jangan lupa belajarlah dengan baik di sekolah. Ibunya menyalami tangan Anggara. Sepanjang perjalanan ke sekolah, Anggara berusaha mengingat-ingat materi yang diberikan oleh gurunya kemarin. Ia memang sudah belajar materi untuk ujian hari ini, tetapi ia masih kurang percaya diri. Hanya saat berangkat dan pulang lah Anggara bisa fokus mengulang materi karena di rumahnya ia harus membantu ibu dan menjaga adik-adiknya. Ketika malam tiba, Anggara seringkali merasa kelelahan. Tak lama setelah Anggara datang, bel masuk kelas berbunyi. Seorang pria tua masuk ke kelas dan menyapa siswa-siswinya. “Selamat pagi Anak-Anak,” ujarnya dengan suara parau. Sepertinya beliau sudah seharusnya pensiun karena wajah lelah dan guratan keriput di wajahnya tidak bisa membohongi usia. “Selamat pagi, Pak, Ambo,” jawab murid-murid kompak. “Hari ini bapak akan membagikan kertas ujian untuk seleksi beasiswa hingga sekolah menengah. Berusahalah sebaik mungkin tanpa mencontek. Usaha kalian yang maksimal dan jujur akan mendapatkan berkah,” Pak Ambo mulai membagikan soal, “satu lagi. Pendidikan bisa mengubah banyak hal. Mengubah nasib seseorang, meningkatkan derajat orang tua, dan membuat kalian semakin bijaksana. Namun,tidak ada gunanya nilai tinggi dan semua itu kalau tidak ada kejujuran dalam prosesnya,” Murid-murid saling berpandangan sebelum akhirnya fokus pada kertas di depannya. Para murid diberikan waktu selama satu jam untuk menyelesaikan 30 buah soal. Semua murid terlihat fokus meskipun ada satu-dua yang kebingungan. Anggara sendiri nampak tenang sambil menjawab soal-soal. Tidak terbesit apa pun di pikirannya untuk mencontek atau menayakan jawaban pada temannya sekalipun ia merasa kesulitan. Ia yakin ibunya di rumah sedang mendoakannya agar lolos beasiswa dan berhasil mendapatkan kesempatan beasiswa. “Kalau aku dapat beasiswa ini, aku tidak perlu menunda waktu studiku dan bisa membiayai sekolah adik-adik sambil berjualan,” batin Anggara. Sambil menjawab soal, ia berharap bahwa jawaban yang ia tulis seluruhnya benar. Terbayang di benaknya jika ia berhasil dalam seleksi beasiswa, kehidupannya akan membaik. Contoh Cerpen Singkat tentang Kehidupan Pelajaran dari Penjual Dawet “Boleh dibeli, Neng, dawetnya,” ujar seorang bapak tua berkaos lusuh pada Narnia. “Nggak, Pak, terima kasih. Saya bawa bekal minum sendiri,” jawab Narnia. Bapak tua yang ia taksir berusia 70-an tahun itu menunjukkan raut kecewa sambil tertunduk. Narnia jadi tidak enak hati. Melihat pria tua yang berjalan sambil menjajakan dawet dalam plastik, ingatannya kembali ke beberapa tahun yang lalu saat ayahnya masih berjualan buku dari rumah ke rumah. Ia ingat betul ayahnya menangis karena buku yang dibawa tidak laku sama sekali, sehingga ia dan ibunya hanya minum air untuk menahan lapar. Ayah Narnia yang tekun berusaha memperbaiki nasib hingga mereka bisa hidup seperti sekarang. “Dawet…! Dawet…! Seribu lima ratus rupiah,” sayup-sayup suara bapak tua terdengar kian menjauh. Hanya seribu lima ratus, tetapi beliau tak kenal lelah berjalan. Narnia berpikir di zaman yang semua makanan bisa dipesan kilat ini, siapa yang masih tertarik pada dawet keliling? Tapi, jika ia tidak membeli, pasti bapak tua itu akan kesulitan memenuhi kebutuhan keluarganya. Narnia bangkit dari duduknya dan mendekati bapak tua. Untunglah jarak mereka belum terlalu jauh, sehingga Narnia bisa menyusulnya,”Minum saya ketinggalan, Pak. Saya beli dawetnya dua bungkus saja ya,” Wajah penjual dawet mendadak cerah, “Alhamdulillah,” ucapnya lirih, “terima kasih jadi pembeli pertama saya hari ini. Sejak pagi belum ada yang beli,” lanjutnya sambil memilihkan bungkusan dawet yang masih bagus. “Lho, ini sudah sore, Pak,” Kata Narnia. “Iya, sejak ada makanan online dan minuman yang disenangi anak muda, bisnis dawet ikut terdampak. Tapi ya nggak apa-apa. Namanya rezeki sudah ada yang ngatur,” sang pria terlihat pasrah. “Keluarga bapak yang lain bekerja juga?” Narnia menyelidik. “Istri saya sudah meninggal. Anak saya merantau ke Kalimantan tapi sudah tidak pulang beberapa tahun. Mungkin lupa dengan bapaknya,” bapak itu menyeka air mata yang hampir menetes, “tapi hidup harus tetap berjalan. Bapak nggak bisa mengandalkan siapa pun. Allah sudah mengatur rezeki untuk siapa saja yang berusaha,” jelasnya panjang lebar. Narnia mengangguk-angguk mengiyakan. Dibandingkan penjual dawet, hidupnya jauh lebih beruntung. Ia terharu tapi malu jika harus menangis di depan bapak itu. Dikeluarkannya lembaran uang seratus ribuan dari dompet, “Ambil saja sisanya, Pak,” kemudian Narnia segera pergi meninggalkan penjual dawet yang bersujud mensyukuri nikmat di sore itu. Contoh Cerpen Singkat tentang Motivasi Kue Penyemangat Kanya mengemasi adonan di hadapannya. Terlihat berbagai peralatan memasak yang berserakan. Kanya mendesah kesal, “Harus berapa kali lagi aku gagal sampai bisa membuat kue sempurna?” rutuknya. “Masih berusaha bikin kue?” sapa sebuah suara. Kanya menoleh dan mengangguk. Ternyata itu suara ibunya. Wanita dengan banyak keriput di wajahnya itu mengelus rambut Kanya. “Iya, Bu, sedikit lagi akan berhasil, kok,” Kanya meyakinkan ibunya. “Kenapa, sih, nggak coba yang lain aja? Udah beberapa bulan ini Kanya bikin kue terus,” ibunya terlihat sedih. “Kemarin-kemarin Kanya memang gagal, Bu. Tapi Kanya banyak belajar dari kesalahan itu. Kanya nggak asal-asalan lagi kalau bikin adonan, nggak asal menimbang bahan, dan nyobain rasa kuenya dulu sebelum di-oven,” jelas Kanya. “Lha, itu kenapa gosong?” tanya ibu Kanya sambil mencolek hidung anaknya. Ia tahu benar Kanya sedang berusaha memasak kue hingga sempurna agar bisa dititipkan ke toko tetangga. “Tadi Kanya tinggal ke kamar mandi sebentar, Bu. Hehe,” Kanya tersenyum kecut. Kanya memang berniat untuk menjual kue itu dalam jumlah besar agar hutang yang ditinggalkan ayahnya cepat lunas. Tidak hanya itu, Kanya ingin membantu perekonomian keluarganya. Mengapa memilih berjualan kue? Dengan bekal ijazah SD miliknya, Kanya tidak yakin bisa berjuang dengan lulusan Perguruan Tinggi di luar sana. Satu-satunya cara yang terpikirkan olehnya adalah belajar hal baru dan memaksimalkannya. Akhirnya pilihannya jatuh pada usaha bisnis kue. Kanya belajar dari buku, media sosial, dan bertanya pada pegawai toko kue di dekat rumahnya. Usahanya membuahkan hasil karena ia mulai bisa memasak kue kering yang harganya cukup mahal. Kanya sudah berniat untuk memasak kue lagi esok hari. Berbekal semangat dan catatan lengkap, ia mulai mengaduk adonan dan mencetaknya ke cetakan. Senyumnya merekah tatkala menyaksikan hasil kuenya sempurnya. “Sudah enak dan layak jual. Kamu bisa mulai membuat lebih banyak besok dan menjajakannya,” ujar Bu Atun, pemilik toko yang akan ia titipi makanan, ketika Kanya menunjukkan hasil masakannya. Kanya tersenyum lega. Usahanya siang-malam tidak sia-sia. Mulai besok, ia bisa membantu ibunya memenuhi kebutuhan sehari-hari dan yang terpenting melunasi hutang yang ditinggalkan ayahnya. Keyakinannya masih tetap sama. Di mana ada kemauan, di situ lah Tuhan akan menunjukkan jalan. Contoh Cerpen Singkat tentang Remaja Menjauhi Pergaulan Bebas “Pulang sekolah mau langsung ke rumah?” tanya Adin pada Ama setelah jam pelajaran usai. Ama yang sedang memberesi alat tulis dan memasukkannya ke dalam tas menoleh ke arah asal suara. “Langsung pulang. Besok ulangan,” jawabnya dingin. “Minggu lalu nggak ikut kumpul bareng kita. Minggu ini mau bolos nongkrong lagi?” Adin menyelidik. “Aku nggak sempet nongkrong bareng geng, Din. Aku harus bagi waktu buat belajar dan nungguin papa di rumah sakit,” wajah Ama mendadak sedih. Ayahnya baru saja mengalami kecelakaan dan Ama mendapatkan tugas menjaga bergantian dengan ibunya. “Nggak seru, Ma,” Adin langsung berlalu meninggalkan Ama. Ia merogoh sesuatu dari kantongnya dan mengeluarkan korek. Adin merokok. Meskipun jam sekolah sudah selesai, seharusnya siswa tetap menjaga etika dan tidak melakukan hal-hal negatif. Mungkin saja Adin sudah tidak sabar untuk merokok. Ama menghela nafas panjang. Jujur saja, sebenarnya ia tidak menemukan hal positif dari pertemanannya. Ia kira bergabung dengan murid terpintar akan membuatnya terbawa semangat belajar. Tapi ternyata tidak. Ia justru banyak diajak untuk jalan-jalan dan makan di luar, sehingga waktu belajarnya terbuang. Dari kejauhan terlihat Adin menyapa teman-temannya dan bergegas pergi. Ia melihat Ama sebentar sebelum akhirnya membuang muka. “Kok jadi jarang kumpul sama Adin?” tanya Bino memecah lamunan Ama. “Pada lagi sakit, Bin. Hari ini giliranku jagain sambil belajar buat ulangan besok,” jawab Ama. “Bagus, deh. Aku dukung kamu. Kemarin Adin dan temen-temen gengnya beli miras. Nggak tau mereka mau apa,” ujar Bino membuat Ama terperanjat. “Mm..aku duluan, deh,” Ama segera meninggalkan Bino karena terkejut dengan apa yang dikatakannya. Ama tidak menyangka bahwa Adin akan bertindak sejauh itu. Ama pun beranjak dari tempatnya dan berjalan ke rumah sakit. Di sana ada papanya yang sudah menunggu. Sembari menunggu papanya, Ama mengeluarkan buku dan mulai belajar. Tidak sengaja matanya menangkap layar televisi. “Ada apa, Nak?” tanya papa Ama. Ama menatap layar tanpa berkedip. Ada Adin sedang digiring polisi karena membawa minuman keras bersama pelajar lainnya. Mata Ama berkaca-kaca. Untunglah ia menolak diajak tadi. Tidak terbayangkan jika ia menuruti Adin, pasti ia juga sedang berada di sana. Demikian informasi contoh cerpen singkat tentang pendidikan, motivasi, kehidupan, remaja lengkap yang bisa kamu gunakan sebagai referensi. Kamu juga bisa membuat cerpen bertema sama dengan cerita berbeda sesuai kreativitasmu. Perhatikan unsur-unsur penulisan cerpen sekalipun cerpen yang kamu buat cukup singkat. Untuk bagian akhir cerpen, penulis bebas menentukan apakah ada solusi atau sengaja dibuat agar pembaca bisa menafsirkan sendiri kelanjutannya. Semoga bermanfaat. Klik dan dapatkan info kost di dekatmu Kost Jogja Harga Murah Kost Jakarta Harga Murah Kost Bandung Harga Murah Kost Denpasar Bali Harga Murah Kost Surabaya Harga Murah Kost Semarang Harga Murah Kost Malang Harga Murah Kost Solo Harga Murah Kost Bekasi Harga Murah Kost Medan Harga Murah
Skip to content Home B. Indonesia Buatlah cerpen yang mengangkat kehidupan remaja di daerahmu. tokoh remaja yang tidak memiliki orang tua, tetapi harus mengurus adiknya. suatu saat adiknya minta dibelikan kue dan es krim dihari ulang tahunnya. ia ingin membuat adiknya bahagia, tetapi tidak punya uang untuk memenuhi permintaan adiknya. apa yang harus dilakukannya? masalah apa yang terjadi? bagaimana akhir ceritamu? sebelum itu, tentukan pula pesan apa yang ingin kamu sampaikan kerja keras, kejujuran, percaya kepada tuhan, atau kasih sayang. jika menemukan ide lain yang menurutmu menarik, konsultasikan dengan gurumu untuk disetujui. selamat menulis. SEORANG PENGGUNA TELAH BERTANYA 👇 Buatlah cerpen yang mengangkat kehidupan remaja di daerahmu. tokoh remaja yang tidak memiliki orang tua, tetapi harus mengurus adiknya. suatu saat adiknya minta dibelikan kue dan es krim dihari ulang tahunnya. ia ingin membuat adiknya bahagia, tetapi tidak punya uang untuk memenuhi permintaan adiknya. apa yang harus dilakukannya? masalah apa yang terjadi? bagaimana akhir ceritamu? sebelum itu, tentukan pula pesan apa yang ingin kamu sampaikan kerja keras, kejujuran, percaya kepada tuhan, atau kasih sayang. jika menemukan ide lain yang menurutmu menarik, konsultasikan dengan gurumu untuk disetujui. selamat menulis. INI JAWABAN TERBAIK 👇 Jawaban yang benar diberikan nisah3916 Buatlah cerpen yang mengangkat kehidupan remaja di daerahmu. Tokoh remaja yang tidak memiliki orang tua, tetapi harus mengurus adiknya. Suatu saat adiknya minta dibelikan kue dan es krim dihari ulang tahunnya. Ia ingin membuat adiknya bahagia, tetapi tidak punya uang untuk memenuhi permintaan adiknya. Apa yang harus dilakukannya? Masalah apa yang terjadi? Bagaimana akhir ceritamu? Sebelum itu, tentukan pula pesan apa yang ingin kamu sampaikan kerja keras, kejujuran, percaya kepada Tuhan, atau kasih sayang. Jika menemukan ide lain yang menurutmu menarik, konsultasikan dengan gurumu untuk disetujui. Selamat Dalam Bahasa Indonesia, kita mengenal istilah cerpen. Cerpen atau cerita pendek tergolong karya sastra yang unik. Berbeda dengan karya sastra lain pada umumnya, cerpen ditulis dengan jumlah kata yang tergolong terbatas, yaitu kurang dari kata. Di samping itu, cerpen juga memiliki dua ciri khas. Pertama, cerpen ditulis dengan menggunakan alur tunggal, bukan campuran. Kedua, cerpen menggunakan satu subyek atau peristiwa sebagai fokus cerita. Pembahasan Pada kesempatan ini, izinkan kakak membuat cerpen tersebut. Bagimu, temanku Tempatku tinggal adalah sebuah desa kecil. Desa kecil yang seluruh warganya saling mengenal satu sama lain. Kami sering mengadakan kegiatan bersama, seperti acara syukuran tujuh belasan. Rasa kekeluargaan itu juga yang membuat seluruh warga merasa sedih ketika Joni, dan adiknya, Marcel, ditinggal oleh kedua orang tua mereka akibat gempa yang melanda lombok. Kala itu, kedua orang tua mereka sedang melakukan kunjungan dinas dari kantor tempat mereka bekerja dan Joni beserta adiknya sedang berlibur ke rumah neneknya di desa kami. Tujuh hari berlalu sudah. Kesedihan masih tampak jelas di hati keduanya. Tapi, Joni terlihat berupaya tegar. Tampaknya ia tahu kini hanya dia yang diandalkan di keluarga mereka. Neneknya yang sudah uzur tak lagi bisa diandalkan. Seluruh warga desa pun berinisiatif untuk membantu mereka sebatas kemampuan mereka. Namun, kami terkejut tatkla kami berkunjung ke rumahnya. Joni menolak bantuan dari para warga, meski neneknya sendiri memintanya untuk menerima bantuan tersebut. Ternyata hari itu adalah hari ulang tahun Marcel adiknya. Joni bercerita bahwa pagi hari itu, adiknya bercerita padanya bahwa ia menginginkan sekadar kue dan es krim di hari ulangtahunnya itu. Memang baru tujuh ari sejak kedua orang tua mereka wafat, namun aku jelas melihat semangat di wajah Joni untuk tetap mengurus adiknya. Ia ingin membuat adiknya bahagia, tapi sayang, ia tidak punya uang untuk memenuhi permintaan adiknya. Hatiku pun semakin bergejolak, bukankah itu menambah alasan baginya untuk menerima bantuan warga? Rupanya Joni tak ingin tumbuh dari pemberian orang dan ia ingin adiknya juga melakukan hal yang serupa. Tanpa diketahui siapapun, termasuk nenekk dan adiknya, Joni diam-diam menemui pemilik toko kue di desa kami. Di tokonya, beliau juga menjual es krim. Joni datang kesana, menawarkan tenaganya sebagai karyawan. Ia tahu ia tidak berpengalaman, tapi demi memenuhi permintaan adiknya, ia berupaya sekuat tenaga. Ia bahkan tidak meminta gaji, cukup sepotong kue dan satu es krim untuk adiknya. Pak Budi, pemilik toko kue itu adalah seorang yang baik hati. Ia tahu betapa Joni mencintai adiknya. Beliau pun mengizinkan Joni bekerja barang sehari di tempatnya, sambil berpesan pada karyawan lain untuk menjaga dan membimbingnya selagi bekerja. Menjelang siang, Pak Budi menemui Joni. Ia memintanya untuk pulang sambil memberinya sekotak kue ulang tahun yang telah dihias secara khusus oleh beliau sendiri serta dua kotak es krim terbaik di desa kami. Ia berpesan agar Joni segera pulang dan mempersiapkan pesta terbaik bagi adiknya. Di depan toko, beberapa karyawan Pak Budi telah siap menunggu dengan mobil yang telah dihias indah. Ternyata, mereka sudah ditugaskan untuk membantu mempersiapkan pesta kejutan kecil-kecilan bagi Marcel. Sore itu, para warga yang berkumpul di rumah nenek Joni pun berkumpul untuk merayakan momen istimewa itu. Marcel, sang adik, merasa sangat bahagia dan terharu dengan semua perhatian yang diberikan kepadanya. Tak lupa, ia memeluk erat kakaknya, pertanda kasih sayang dari seorang adik. Apa yang harus dilakukannya? jawaban Bekerja paruh waktu untuk memperoleh kue dan es krim untuk hari ulang tahun adiknya. Masalah apa yang terjadi? jawaban Ia tidak punya uang untuk membeli kue dan es krim. Bagaimana akhir ceritamu? jawaban Seluruh warga, Joni, dan Marcel berbahagia, berkumpul bersama untuk merayakan hari penting Marcel. Pesan Sesulit apapun keadaan kita, jangan pernah menyerah dan putus asa. Selalu berjuang demi membangun kehidupan yang lebih baik. Kesimpulan Cerpen atau cerita pendek merupakan cerita yang disusun dengan kurang dari kata. Pelajari lebih lanjut Materi cerpen Detil jawabanKelas VIIIMata pelajaran Bahasa IndonesiaKategori Membaca cerpenKode kategori kunci membuat cerpen Jawaban yang benar diberikan ariirham147 jawaban Dika dan Ayu adalah sepasang kakak adik yang tidak memiliki orang orang tuanya bercerai saat Dika dan Ayu masih kecil, ibunya pergi meninggalkan mereka ke Jakarta dan ayahnya pergi entah kemana. hidupnya susah, mereka tinggal di gubug peninggalan rumah neneknya yang sudah jauh di alam sana. Setiap hari Dika memulung sampah sambil menggendong adiknya,hasil memulung nya tidak seberapa . di kampung halaman nya tidak ada yang peduli dengan mereka,tidak ada yang menolong ataupun mengasuh mereka. Suatu malam, Dika teringat kalau esok adalah tanggal 8 Juli, yaitu hari ulang tahun adiknya. Dipagi hari yang cerah, matahari pagi memasuki gubug mereka lewat lubang lubang kecil. Ayu membangun kan Dika. Dika mengucapkan ulang tahun kepada adiknya itu. Ayu senang dan ia meminta dibelikan kue dan eskrim sebagai hadiah ulang tahun nya seperti yang pernah ia lihat di tv tetangga sebelah. “Kakak, belikan aku kue dan eskrim, aku pernah lihat di tv Ana tetangganya ada artis loh kak yang ulang tahunya dibelikan kue dan eskrim. enak ya kak?” kata Ayu dengan polosnya. Dika tersenyum. Pagi itu. Dika memulung dari pagi sampai matahari terbenam, Ayu tidak ikut karena badannya agak panas. Dika menukarkan hasil sampahnya dan dapat upah 15 ribu. “Alhamdulillah” tutur Dika senang. ia langsung pergi ke warung. membeli kue kering dan eskrim. “Ayu!!” kata Dika sesampai di rumah . Ayu muncul dengan perasaan gembira karena melihat kakaknya membawa kue dan eskrim. “maaf ya hanya ini yang kakak mampu beli” kata Dika “iya kak aku Senang banget,makasih kak” kata Ayu. Ayu memeluk Dika dengan erat Jawaban yang benar diberikan erikaerika188 jawaban sang kakak akan bekerja untuk memenuhi keinginan adiknya, sehingga setiap hari ia bekerja keras,hingga suatu hari uang yang dikumpulkan nya telah cukup untuk membeli kue dan es krim di hari ultah adiknya Jawaban yang benar diberikan rasmanujang5111 •KISAH PERJUANGAN REMAJA• Hiduplah seseorang anak yatim yg telah memasuki remaja ia dulu seseorang yg kaya raya sejak kecil ia banyak sekali yg prestasi yg baik sedangkan adiknya belum mendapatkan prestasi yang buruk saat wisuda kelas 6 ibunya yg menyekolahkan anaknya di Jombang sempat bertemu di wisuda tersebut karena ibunya masih di Bali karena yg di tampung saat berpergian ke Jombang terjadi kecelakaan parah pada saat remaja ia trauma berbicara dg seseorang karena ibunya sempat kecelakaan yang parah sehingga sampai viral. pada hari itu karena warisan tersebut dijatuhkan kepada adiknya maka sang remaja pun tersebut tidak memiliki harta warisan pun saat itu adiknya adiknya meminta es krim sebagai hari ulang tahunnya karena belum dapat apa-apa ia terpaksa pergi ke Jombang untuk melanjutkan kuliahnya saat prestasinya menaik ia sempat mendapat kan uang sebesar 200 juta karena ia mengembangkan teknologi Michael faraday. uang tersebut pun dibuat beli es krim serta dibuat untuk beli rumah karena ia masih memiliki rumah yang yang kumal . TAMAT Jawaban yang benar diberikan gita8194 Buatlah cerpen yang mengangkat kehidupan remaja di daerahmu. Tokoh remaja yang tidak memiliki orang tua, tetapi harus mengurus adiknya. Suatu saat adiknya minta dibelikan kue dan es krim dihari ulang tahunnya. Ia ingin membuat adiknya bahagia, tetapi tidak punya uang untuk memenuhi permintaan adiknya. Apa yang harus dilakukannya? Masalah apa yang terjadi? Bagaimana akhir ceritamu? Sebelum itu, tentukan pula pesan apa yang ingin kamu sampaikan kerja keras, kejujuran, percaya kepada Tuhan, atau kasih sayang. Jika menemukan ide lain yang menurutmu menarik, konsultasikan dengan gurumu untuk disetujui. Selamat Dalam Bahasa Indonesia, kita mengenal istilah cerpen. Cerpen atau cerita pendek merupakan salah satu karya yang unik. hal ini karena cerita pendek ditulis dengan tidak lebih dair kata. Selain itu, cerpen juga memiliki beberapa ciri khas lain. Ciri khas yang pertama misalnya terletak pada penggunaan alur tunggal, bukannya alur campuran. Selain itu, fokus utama cerita pada cerpen hanya terletak pada satu tokoh atau peristiwa. Pada cerpen “Pohon Keramat” karya Yus R. Ismail, misalnya, sang penulis menggunakan obyek pohon keramat sebagai fokus cerita. Pembahasan Pada kesempatan ini, soal meminta kita untuk membuat satu contoh cerpen menggunakan data yang disajikan dalam soal. berikut kakak akan mencoba membuat cerpen tersebut. Adi dan Budi Namanya, Budi, seorangg pelajar SMP 01 di desaku. Ia seorang yang cerdas dan baik hati. Namun sayang, beberapa minggu lalu, ia dan adiknya, Adi, kehilangan kedua orang tua mereka. Menurut yang kudengar dari orangtuaku, orangtua Adi dan Budi tercatat sebagai korban bencana gempa bumi dan tsunami di Palu. Aku pun sempat terdiam, tak menyangka hal sedemikian akan menimpa salah seorang di desaku. Kami sendiri tidak tinggal di Palu. Namun, kebetulan ketika bencana terjadi, kedua orangtua mereka sedang mengikuti suatu kegiatan di Palu. Bencana pun tidak terhindarkan. Hari ini, Adi, sang adik akan berulang tahun. Kemarin Budi sempat bercerita padaku tentang permohonan adiknya yang meminta untuk dibelikan kue dan es krim di hari ulang tahunnya. Aku tahu persis betapa Budi ingin membahagiakan adiknya, mungkin sekadar agar ia lupa sejenak tentang betapa naas nasib yang telah menimpa mereka saat ini. Tapi, apa hendak dikata, bencana yang tiba-tiba tersebut mengubah total kehidupan mereka. Budi kini tak punya uang sepeser pun di kantongnya. Tapi aku tahu persis raut wajah itu. Ia ingin memenuhi permintaan adiknya. Aku pun ingat kalau kemarin kakek baru saja memberiku sedikit uang saku. Aku sempat bingung kemarin mencari cara untuk menghabiskannya. Tapi mungkin inilah kehendak Tuhan. Aku memasukkan tanganku ke dalam kantong celana, tempat uang itu kusimpan dari kemarin. Tanpa pikir panjang, aku menyerahkannya kepada Budi. “Bud, hanya ini yang bisa kubantu. Mari kita buat adikmu senang!” Budi sempat terkejut dan menolak pemberianku, tapi aku bersikukuh. Aku tahu betapa sulitnya keadaan mereka. Jadi, apapun yang bisa kulakukan untuk membantu mereka akan kulakukan. Aku melihat raut senyum di wajah Budi. Kami pun bergegas menuju toko kue di dekat rumah. Toko itu milik seorang warga di desaku. Setelah kami memilih kue yang tepat, kami pun beranjak ke kasir ingin membayar. Tapi, Pak Charlie, sang pemilik toko itu menolak. Rupanya, ia ingin berderma pada kami hari itu. Hari itu, ia mendapat kabar bahwa puterinya masuk diterima di perguruan tinggi idamannya. Bahkan bukan hanya itu, seperti mendapat durian runtuh, beliau juga memberikan kami 3 buah es krim Magnum, yang cukup mahal waktu itu. Kami pun terkejut mendapat rahmat ini. Tak lupa kami berterimakasih kepada beliau dan berangkat pulang. Setibanya di rumah Budi, Adi sudah menunggu. Kami pun langsung menggelar syukuran kecil-kecilan. Ternyata ibuku sudah lebih dulu tiba disana. Beliau menyediakan sedikit makanan buat kami. Setelah berdoa bersama memohon rahmat keselamtan jiwa bagi kedua orangtua Budi dan Andi serta umur yang panjang bagi sang empunya hari, kami pun melewati sore itu dengan makan bersama. Adi pun terlihat sangat senang. Pesan Tolong menolonglah dengan sesamamu, terlebih ketika mereka sedang ditimpa bencana. Kesimpulan Cerpen merupakan karya sastra yang ditulis dengan kurang dari kata. Pelajari lebih lanjut Materi cerpen Detil jawabanKelas VIIIMata pelajaran Bahasa IndonesiaKategori Membaca cerpenKode kategori kunci membuat cerpen Jawaban yang benar diberikan murtadlo6660 Suatu ketika,ada seorang remaja yang tidak memiliki orang dia memiliki seorang adik laki sangat ingin membahagiakan adiknya,dengan berbagai macam cara. Di saat anak anak lain bermain,ia terus bekerja tak kenal uangnya ia tabung untuk keperluan hidup dia dan seorang remaja dia masih duduk di bangku sekolah SMP,namun dia tidak pernah mengeluh ataupun membenci takdirnya tersebut. Suatu ketika,adiknya berulang ingin memberikan yang terbaik pergi ke toko kue dan berniat membeli kue yang besar,namun dia sangat sedih karena ternyata uangnya tidak cukup untuk membeli kue,bahkan kue kecil sekalipun. Karena kasihan,sang penjual memberikan secara percuma sepotong kue besar,lalu anak itu sangat bersyukur atas kebaikan hati sang lalu pergi ke toko es krim,dan membeli sebuah es krim rasa coklat. Awalnya dia merasa sangat bahagia,tetapi di tengah jalan ada anak anak yang berlari di sekelilingnya dan menabraknya sehingga kue dan es krim tadi jatuh ke pun menangis karena tidak punya uang lagi untuk membeli kado ulang tahun adiknya. Dengan langkah berat,ia pulang ke dia berkata kepada adiknya bahwa dia tidak bisa membelikan mereka menangis dan bersedih,namun nasihat dari kakaknya yang tidak akan pernah dia lupakan, “Kita bukan tidak mampu,tapi kita belum mampu!Janganlah engkau bersedih wahai adikku!Tuhan Maha Adil,dia tidak pernah hanya mewujudkan doa Hamba-nya yang mau berusaha dan maka engkau bukan hanya akan membeli sepotong kue besar,dan banyak es krim,namun kau akan membeli dunia dengan kesuksesan,kecerdasan dan imanmu.” Akhirnya sekarang sang adik menjadi sukses,dan kakaknya telah meninggal dunia beberapa tahun yang lalu. Amanat “Seorang yang bekerja keras,tidak akan pernah mendapatkan hasil yang sia kepada Tuhan,dan berusahalah maka engkau akan berjaya” semoga membantumaaf banget kalo kepanjangan
buatlah cerpen yang mengangkat kehidupan remaja