🐪 Harga Jual Barang Atau Jasa Perunit Yang Dihasilkan Disebut

BiayaVariabel (Variable Cost): biaya yang jumlahnya meningkat sejalan peningkatan jumlah produksi seperti bahan baku, bahan baku pembantu, listrik, bahan bakar, dan lain-lain Harga Jual per unit: harga jual barang atau jasa perunit yang dihasilkan. Biaya Variabel per unit: total biaya variabel per Unit (TVC/Q) E Pendapatan perorangan. Jawaban: C. Produk nasional. Pembahasan: Produk Nasional Bruto adalah jumlah seluruh produk barang dan jasa suatu negara dalam satu tahun, yang meliputi barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh warga negara (nasional) baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri. Dalam pengertian ini, barang dan jasa yang Pendapatannasional adalah jumlah barang dan jasa yang diproduksi suatu negara dalam kurun waktu tertentu. Ada 2 macam pendapatan nasional yaitu Produk Domestik Bruto (PDB)/Gross Domestic Product (GDP) dan Produk Nasional Bruto (PNB)/Gross National Product (PNB). PDB adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu perekonomian dalam periode tertentu yang dihitung BEP- Laba = (Biaya Tetap + Target Laba) / (Harga per unit - Biaya Variable per unit) BEP - Laba = (Rp.140juta + Rp.75juta) / (Rp.95,000 - Rp.75,000) Mari kita buktikan perhitungan tersebut diatas, apakah benar dengan menjual sebanyak 10,750 unit Usaha Maju Terus akan mendapatkan laba sebesar Rp.75,000,000. 1. Komponenini merupakan biaya per unit yang sifatnya dinamis tergantung dari tindakan volume produksinya. Jika produksi yang direncanakan meningkat, pasti variabel cost akan meningkat. Contoh biaya ini yaitu biaya bahan baku, biaya listrik, dll. Selling Price . Komponen ini adalah harga jual per unit barang atau jasa yang telah diproduksi. Hargajual barang atau jasa perunit yang dihasilkan disebut a. Harga Jual per unit b. Biaya Variabel per unit c. Margin Kontribusi per unit d. Biaya tetap e. Biaya variabel jawab: A. Harga jual per unit. Upload your study docs or become a. Course Hero member to access this document. Continue to access. GENIUSEDUKASI SOAL DAN PEMBAHASAN EKONOMI UJIAN NASIONAL SMA IPS 2009/2010 f UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2009/2010 EKONOMI 1. Perusahaan jaket kulit "Isakuiki" di daerah 3. Dampak positif dan negatif dari penerapan "Y" berproduksi untuk memenuhi permintaan sistem ekonomi: pangsa pasar Eropa karena kualitasnya (1) Menumbuhkan HargaJual per unit = harga jual barang atau jasa perunit yang dihasilkan. Biaya Variabel per unit = total biaya variabel per Unit (TVC/Q) Margin Kontribusi per unit = harga jual per unit - biaya variable per unit (selisih) Contoh Kasus Perhitungan Break Even Point (BEP) Berikut ini adalah contoh kasus untuk menghitung BEP (Break Even Point) : PengertianHarga Pokok Penjualan (HPP) Harga pokok penjualan (HPP) adalah biaya yang muncul dari barang yang diproduksi dan dijual dalam kegiatan usaha. Didalamnya termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. HPP ini muncul pada laporan laba rugi sebagai komponen utama dari biaya. . Contoh Harga Pokok Produksi – Pada perusahaan adalah sebagai perhitungan untuk mengetahui seluruh biaya produksi dan sekaligus menentukan harga penjualan suatu produk agar bisa disesuaikan dengan keuntungan penjualan yang Harga Pokok ProduksiUnsur Harga Pokok Produksi1. Biaya bahan baku langsung direct material cost2. Biaya tenaga kerja langsung direct labor cost3. Biaya overhead pabrik factory overheadMetode Harga Pokok ProduksiCara Menentukan Harga Pokok ProduksiFull costingVariabel CostingRumus Harga Pokok ProduksiCara Menghitung Harga Pokok ProduksiPengertian harga pokok produksi menurut susilawati 2009 adalah akumulasi biaya yang dibebankan ke produk atau pokok produksi menurut Supriyono 2013 mendifinisikan bahwa harga perolehan atau harga pokok adalah jumlah yang dapat diukur dalam satuan uang dalam bentuk kas yang dibayarkan,nilai aktiva lainnya yag dapat diserahkan atau dikorbankan,atau jasa yang diserahkan atau dikorbanan,atau hutang yang timbulatau tambahan modal dalam rangka pemilikan barang atau jasa yang diperlukan perusahaan,Baik dari masalalu harga perolehan yang telah terjadi ataupun pada masa yang akan datang harga perolehan yang akan terjadi.Berdasarkan uraian diatas, dapat diartikan bahwa harga pokok produksi adalah akumulasi dari biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan produk dan kemudian dibebankan pada juga tentang Harga Pokok Penjualan HPP Definisi ,Manfaat dan Contoh LengkapUnsur Harga Pokok ProduksiUnsur-unsur harga pokok produksi Menurut Carter 2009 unsur-unsur harga pokok produksi mecakup tiga hal yaitu 1. Biaya bahan baku langsung direct material costPengertian biaya bahan baku langsung adalah biaya untuk bahan-bahan yang dengan langsung dan mudah diidentifikasikan dengna barang seperti temabakau bagi perusahaan rokok dan kayu bagi perusahaan Biaya tenaga kerja langsung direct labor costPengertian biaya tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang mengerjakan secara langusng proses produksi atau yang bisa diidentifikasikan langsung dengan barang seperti buruh langsung yaitu tukang pelinting rokok dalam perusahaan rokok dan tukang kayu dalam perusahaan Biaya overhead pabrik factory overheadPengertian biaya overhead adalah biaya pabrik selain dari bahan baku dan tenaga kerja langsung. Biaya ini tidak dapat diidentifikasi secara langsung dengan barang yang dihasilkan biaya overhead pabrik adalah Bahan pembantu atau bahan tidak langsung indirect materials seperti, perlengkapan pabrik, cat, mesin ukir pada perusahaan kerja tidak langsung indirect labour adalah tenaga kerja yang tidak bisa dikaitkan langsung dengan barang yang dihasilkan, seperti gaji dan pemeliharaan repair dan maintance.Biaya listrik, telpon dan tentang harga perolehan aktiva Harga Pokok ProduksiMetode harga pokok produksi menurut Daljono 2011 menjelaskan bahwa ada dua jenis utama dalam membebankan biaya ke produk. Kedua jenis tersebut adalah Metode penentuan harga pokok pesananPada metode penentuan harga pokok pesanan ini yang menjadi objek biaya adalah unit produk individual, bacth atau kelompok produk dalam satu job. Metode ini umumnya merupakan produk pesanan dan produk tersebut memiliki spesifikasi yang harga pokok penjualan per satuan Metode penentuan harga pokok prosesPada metode harga pokok proses yang menjadi objek biaya adalah produk yang bersifat massa dimana tiap unitnya harga pokok produksi menurut Supriyono 2013 menyatakan bahwa pengumpulan harga pokok dapat dikelompokkan menjadi dua metode yaitu Metode harga pokok pesanan job order cost methodMetode harga pokok pesanan adalah metode pengumpulan harga pokok produk di mana biaya dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontrak atau jasa secara terpisah, dan setiap pesanan atau kontrak dapat dipisahkan harga pokok proses process cost methodMetode harga pokok adalah metode pengumpulan harga pokok di mana biaya dikumpulkan untuk setiap satuan waktu tentang pengertian indeks Menentukan Harga Pokok ProduksiMenurut Daljono 2011 terdapat dua metode dalam menentukan harga pokok yaitu sebagai berikutFull costingFull costing merupakan metode penentuan harga pokok produk dengan memasukkan semua biaya yang bersifat variabel maupun yang bersifat tetap terhadap produk. Metode full costing digambarkan sebagai berikutBiaya bahan bakuxxxBiaya tenaga kerja langsungxxxBiaya overhead pabrik variabelxxxBiaya overhead pabrik tetapxxx Harga pokok produksixxxVariabel CostingVariabel costing merupakan perhitungan harga pokok produk yang hanya memasukkan biaya produksi variabel. Biaya yang bersifat tetap terhadap produk BOP tidak tetap dimasukkan sebagai biaya periode. Metode variabel costing dapat digambarkan sebagai berikut Biaya bahan bakuxxxBiaya tenaga kerja langsungxxxBiaya overhead pabrik variabelxxx Harga pokok produksixxxBaca juga tentang pengertian harga Harga Pokok ProduksiHarga Pokok Produksi = Persediaan Awal + Pembelian – Persediaan AkhirCara Menghitung Harga Pokok ProduksiBiaya bahan bakuKeteranganJumlahHarga SatuanTotal HargaPlat stainless Stainless Star 40× Bulat Steinless 3/ Bulat Steinless 1/ Bahan Baku tenaga kerjaBiaya tenaga kerja dihitung berdasarkan sistem upah harian, dimana para pekerja mulai bekerja dari pukul s/d dengan upah untuk menghitung satu tenaga kerja yaitu x 27hari = Usaha Kana Jaya mempekerjakan 4 orang karyawan bagian produksi sehingga x 4orang = menghitung proporsi biaya tenaga kerja terhadap pesanan pintu lipat stainless, terlebih dahulu menghitung total pesanan pada bulan Oktober 2013 adalah sebagai berikut Tabel Total pesanan pada bulan Oktober 2013NoKeteranganHarga jual pesanan Rp. Lipat Nilai pesanan bulan Oktober tabel tersebut total pesanan pada bulan Oktober adalah Rp. , maka proporsi untuk pintu lipat stainless adalahBiaya overhead pabrikPemerintah menetapkan aturan tentang penyusutan barang milik negara berupa asset tetap melalui peraturan Menteri keuangan republic Indonesia nomer 1/ umur ekonomis untuk peraltan produksi adalah selama 8 tahun dan alat angkutan darat bermotor selama 7 biaya penyusutan mesinAktiva TetapHarga PerolehanUmur EkonomisNilai SisaTotal HargaRp.TahunRp.Per Tahun Rp.Per Bulan Rp.Las Biaya Penyusutan biaya penyusutan kendaraanAktiva TetapHarga PerolehanUmur EkonomisNilai SisaTotal Harga PerRp.TahunRp.Tahun Rp.Bulan Rp.Mobil Pick Biaya Penyusutan Kendaraan Biaya Overhead Pabrik Pintu Lipat StainlessKeteranganJumlahHarga Satuan Rp.Pembebanan %Total Rp.Biaya Bahan PembantuKawat Las1,070 Argon1 dan Ring200 Biaya Bahan Tenaga Kerja Tidak LangsungPimpinan1 % % Biaya Tenaga Kerja Tidak Lain-lainBiaya Telepon1 % Internet1 % Listrik1 % Angkut– Pemasangan4 Makan4 Biaya PenyusutanBiaya Penyusutan Mesin1 % Penyusutan Kendaraan1 % Biaya Biaya Overhead menghitum jumlah biaya overhead pabrik sesungguhnya, langkah selanjutnya adalah menghitung besar tarif presentase biaya overhead yang dipakai untuk membebankan overhead pabrik adalah atas dasar total biaya bahan baku pintu lipat pada bulan oktober 2013 sehingga didapat besarnya tarif BOP sebagai berikutBerdasarkan tarif BOP tersebut seharusnya untuk pintu lipat yaituPerkiraan BOP = Tarif BOP x Proporsi x Biaya Bahan Baku= 9,20% x 46% x 1. BOP = Perkiraan BOP – BOP sesungguhnya= 1. – selisih BOP diatas adalah selisih yang merugikan karena nilai biaya perkiraan lebih sedikit dibandingkan dengan BOP yang selanjutnya adalah menghitung harga pokok produksi menurut harga pokok pesanan untuk pesan pintu lipat Pokok Pesanan Pintu LipatKeteranganTotal harga Rp.Biaya Bahan Tenaga Overhead Harga Pokok Biaya Overhead Harga Penjualan Pintu LipatLaba Yang Diinginkan = Hpp Disesuaikan x Ketetapan Laba= x 20%= Jual = Hpp Disesuaikan + Laba Yang Diinginkan= + pembahasan “Harga Pokok Produksi” Pengertian, Unsur-Unsur dan Contoh Perhitungan. Semoga bermanfaat bagi pembaca, dan bagikan untuk menebar manfaat. Terimakasih. Pengertian BEP atau Break Even Point adalah total pendapatan yang didapatkan sama dengan biaya yang dikeluarkan. Total keuntungan dan kerugian pada titik BEP adalah 0, artinya di titik ini adalah titik impas, dimana perusahaan dalam posisi netral. Yang dimana perusahaan tidak mengalami kerugian maupun Titik Impas Break Even PointUntuk menghitung break-even point dalam satuan menggunakan rumusBreak Even Point = Biaya Tetap ÷ Harga Penjualan per Unit – Biaya Variabel per UnitBiaya Tetap – Biaya tetap adalah biaya yang biasanya tidak berubah, atau hanya berubah sedikit. Contoh biaya tetap untuk bisnis adalah biaya utilitas dan sewa Jual per Unit– Ini adalah berapa banyak perusahaan akan membebankan konsumen hanya untuk satu produk yang perhitungannya sedang Variabel per Unit– Biaya variabel adalah biaya yang terkait langsung dengan produksi suatu produk, seperti tenaga kerja yang disewa untuk membuat produk itu, atau bahan yang digunakan. Biaya variabel sering berfluktuasi, dan biasanya merupakan pengeluaran terbesar BEP untuk menghitung berapa unit yang harus dijual agar terjadi BEPRumus BEP untuk menghitung berapa unit yang harus dijual agar terjadi Break Even Point ini dapat dihitung dengan cara membagi total biaya tetap produksi Production Fixed Cost dengan Harga Jual per Unit Sales Price per Unit dikurangi biaya Variabel yang digunakan untuk menghasilkan produk Variable Cost. Berkut ini adalah persamaan atau Rumus BEP tersebut BEP dalam Unit = Biaya Tetap Produksi / Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per UnitAtauBEP dalam Unit = Biaya Tetap Produksi / Margin Kontribusi per unitRumus BEP untuk menghitung berapa Rupiah penjualan yang perlu diterima agar terjadi BEPRumus BEP untuk menghitung berapa Rupiah penjualan yang perlu diterima agar terjadi Break Even Point ini dapat dihitung dengan cara membagi total biaya tetap produksi Production Fixed Cost dengan Harga Jual per Unit Sales Price per Unit dikurangi biaya Variabel yang digunakan untuk menghasilkan produk Variable Cost kemudian dikalikan dengan Harga per Unit lagi. Berkut ini adalah persamaan atau Rumus BEP tersebutBEP dalam Rupiah = Biaya Tetap Produksi / Harga per Unit – Biaya Variabel per Unit x Harga per UnitAtauBEP dalam Unit = Biaya Tetap Produksi / Margin Kontribusi per unit x Harga per UnitKeterangan BEP dalam Unit = Break Even Point dalam unit QBEP dalam Rupiah = Break Even Point dalam Rupiah PBiaya Tetap Fixed Cost = biaya yang jumlahnya tetap baik sedang berproduksi atau tidakBiaya Variabel Variable Cost = biaya yang jumlahnya meningkat sejalan peningkatan jumlah produksi seperti bahan baku, bahan baku pembantu, listrik, bahan bakar, dan lain-lainHarga Jual per unit = harga jual barang atau jasa perunit yang Kontribusi per unit = harga jual per unit – biaya variable per unit selisihBiaya Variabel per unit = total biaya variabel per Unit TVC/QMenghitung Keuntungan yang diinginkan dengan Hasil Analisis Break Even Point BEPSetelah melakukan perhitungan diatas, kita masih dapat menghitung jumlah keuntungan yang kita inginkan dengan menggunakan Hasil perhitungan BEP tersebut yaitu banyaknya unit yang harus diproduksi untuk mencapai keuntungan yang kita inginkan. Berikut ini rumusnya Jumlah Unit = Keuntungan yang diinginkan Rupiah / Harga per Unit – Biaya Variabel per Unit + Jumlah Unit BEPAtauJumlah Unit = Keuntungan yang diinginkan Rupiah / Margin Kontribusi per unit + Jumlah Unit BEPMisalnya, perusahaan tersebut ingin mendapatkan laba atau keuntungan Rp. 100 juta, berapakah unit smartphone yang harus diproduksinya?Biaya Tetap Produksi Rp. Biaya Variabel per Unit Rp. Harga Jual per Unit Rp. Jumlah Unit BEP unit Keuntungan yang diinginkan Rupiah Rp. Unit = Keuntungan yang diinginkan Rupiah / Harga per Unit – Biaya Variabel per Unit + Jumlah Unit BEP Jumlah Unit = / – + Jumlah Unit = / + Jumlah Unit = 200 + Jumlah Unit = untuk mendapatkan laba atau keuntungan sebanyak Rp. 100 juta, perusahaan tersebut harus dapat memproduksi sebanyak unit Even Point Titik Impas atau Balik Modal – Rumus, Contoh Soal dan Jawaban. Ilustrasi dan sumber foto PxhereContoh Titik Impas Break Event PointMari kita tunjukkan beberapa contoh cara menghitung titik impasSam’s Sodas adalah produsen minuman ringan di daerah Seattle – Amerika. Dia sedang mempertimbangkan untuk memperkenalkan minuman ringan baru, yang disebut Sam’s Silly Soda. Dia ingin tahu seperti apa dampak minuman baru ini terhadap keuangan perusahaan. Maka, ia memutuskan untuk menghitung titik impasnya, agar ia dan tim manajemennya dapat menentukan apakah produk baru ini layak untuk pembukuannya adalah sebagai berikut, untuk bulan pertama produk akan di produksiBiaya Tetap = $ total, untuk bulan tersebutBiaya Variabel = 0,40 per dapat diproduksiHarga Jual = $ 1,50 kalengUntuk membuktikan apakah hitungan tersebut benar adalah dengan mengalikan unit BEP x harga jual per Titik Impas dalam Satuan Unit dalam satu produkRumus break event point dalam satuanBiaya Tetap ÷ Harga jual per unit – Biaya variabel per unit$ 2000 / $ 1,50 – $ 0,40Atau $ 2000 / 1,10= 1818 unitIni berarti Sam perlu menjual lebih dari 1800 kaleng soda baru dalam sebulan, untuk mencapai titik Break Even Point dalam Break Even AnalysisPoin penting tentang break even point, bagaimana menerapkan break even point untuk menghasilkan keuntungan yang kamu inginkan dengan menggunakan break even analysis. Dengan contoh di atas, maka cara menghitungnya akan seperti iniN unit yang dibutuhkan = margin kontibusi + BEP unitN unit = + unit = + unit = menggunakan korelasi dari metode break even point dan break even analysis, manajer produksi XYZ dapat mengetahui berapa banyak unit yang harus terjual agar perusahaan XYZ mendapat keuntungan yang di inginkan. Dalam contoh kasus ini Perusahaan XYZ harus menjual sebanyak unit agar memperoleh keuntungan sebesar titik impasAnda perlu mengetahui biaya tetap dan variabel bisnis Anda jika Anda ingin menggunakan rumus titik tetap tidak berubah berdasarkan berapa banyak barang yang Anda jual. Ini adalah pengeluaran yang harus Anda bayar untuk menjalankan bisnis Anda, seperti sewa, tempat, dan pajak properti. Anda dapat mengandalkan biaya tetap agar tetap sama ketika Anda membuat anggaran bisnis variabel, di sisi lain, berubah ketika penjualan berubah. Ketika Anda menjual lebih banyak barang, biaya variabel Anda meningkat. Contoh biaya variabel termasuk bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya kartu unitTR = TC P x X = TFC + V x V P x X – V x X = TFC P – V x X = TFC X = TFC / P – VketeranganTR Pendapatan total/Total RevenueTC Biaya total/Total CostTFC Biaya tetap total/Total Fixed CostP HargaV Biaya variabel per unitdasar nilaiBEP = FC / 1 – VC / PketeranganFC Biaya tetapP Harga jual per unitVC Biaya variabel per unitContoh Soal dan Jawaban Break Event Point1. Seorang akuntan manajer perusahaan PT ABC, yang bertanggung jawab dalam operasional produksi dan persediaan supply ingin mengetahui jumlah sales yang diperlukan untuk menutup biaya operasional sebesar dan menginginkan keuntungan sebesar Penyabaran biaya yang dikeluarakan untuk operasinya adalah sebagai berikutTotal biaya tetap = Biaya variabel per unit = Harga jual per unit = Keuntungan yang di inginkan = perusahaan harus menjual berapa unit agar tidak mengalami kerugian?JawabanPertama kita harus mencari nilai BEP-nya terlebih dahulu, saat Anda mencari nilai BEP kamu akan mengetahui juga nilai margin kontribusinyaBEP = margin kontribusi BEP = – BEP = BEP = 2500 UnitArtinya perusahaan harus menjual 2500 Unit agar tidak mengalami kerugian, tetapi jika hanya menjual 250 unit perusahaan ABC juga tidak akan memperoleh Sebuah perusahaan yang memproduksi Smartphone ingin mengetahui jumlah unit yang harus diproduksinya agar dapat mencapai break even point BEP atau titik impasnya. Biaya Tetap Produksinya adalah sebesar Rp. 500 juta sedangkan biaya variabelnya adalah sebesar Rp. 1 juta. Harga jual per unitnya adalah sebesar Rp. 1,5 juta. Berapakah unit yang harus diproduksi agar dapat mencapai Break Even Point atau titik impasnya?Diketahui Biaya Tetap Produksi Rp. Biaya Variabel per Unit Rp. Harga Jual per Unit Rp. 1 menghitung BEP dalam Unit BEP dalam Unit = Biaya Tetap Produksi / Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit BEP dalam Unit = / – BEP dalam Unit = / BEP dalam Unit = unitJadi Perusahaan ini harus dapat memproduksi Smartphone sebanyak unit untuk mencapai Break Even Point atau titik 2 menghitung BEP dalam bentuk uang Rupiah BEP dalam Rupiah = Biaya Tetap Produksi / Harga per Unit – Biaya Variabel per Unit x Harga per Unit BEP dalam Rupiah = / – x BEP dalam Rupiah = / x BEP dalam Rupiah = 1,5 milliarJadi Perusahaan harus dapat mencapai penjualan sebanyak Rp. 1,5 miliar agar dapat Break Even tidak untung dan tidak rugi.4. Diketahui PT. ABC mempunyai usaha yakni pada bidang kebutuhan alat perkakas, seperti martil dengan data sebagai berikutJumlah produksi yang dapat digunakan unit mesin jual persatuan diperkirakan Rp. 5000,- unitTotal biaya tetap sebesar Rp. dan total biaya variabel sebesar masing-masing biaya ialah sebagai berikut Fixed CostOverhead Pabrik Rp. disribusi Rp. administrasi Rp. FC Variable CostBiaya bahan Rp. tenaga kerja Rp. pabrik Rp. distribusi Rp. administrasi Rp. VC BEP-nya dalam unit dan untuk mendapatkan BEP dalam unit maupun Kapasitas produksi unitHarga jual per unit Rp. 5000,-Total Penjualan unit x Rp 5000,- = Rp. tetap unit = 150 000 000 / 100 000 = Rp 1500/unit Biaya variabel = 250 000 000 / 100 000 = Rp 2500/unitUntuk mencari BEP dalam unit ialah sebagai berikutBEP unit = 150 000 000 / 5000 – 2500 = 60 000 unitCatatan Maka perusahaan harus menjual Unit perkakas martil untuk BEP dalam rupiah ialah sebagai berikutBEP Rupiah = 60 000 unit x 5000 = 300 000 000Catatan Maka perusahaan harus mendapatkan omset sebesar Rp. supaya terjadi membuktikan kedua hasil tersebut dengan BEP = Unit BEP x harga jual unitBEP = unit x = Pabrik bernama “Inti Sukses” bekerja dalam bidang pangan. Pabrik tersebut memproduksi tahu dengan data di bawah ini Mesin penggiling Rp. Alat cetak 5 buah Rp. Panci 2 buah Rp. Ember 10 buah Rp. Tampah 10 buah Rp. pembuatan tahu memiliki usia pakai 12 bulanKedelai2 kwintal Rp. Listrik Rp. Gas LPG 5 buah Rp. Bumbu 5 KG Rp. Air 5 toren Rp. Karyawan 3 orang Rp. data pabrik tahu di atas, tentukan waktu dalam satuan hari a. Total biaya produksi b. BEP produksi unit, jika 1 tahu dijual Rp. 500 c. BEP hargaPembahasan Biaya tetap fixed costMesin penggiling = Rp. 5 buah alat cetak = Rp. 2 panci = Rp. 10 ember = Rp. 10 tampah = Rp. Total = Rp. penghitungan biaya tetap tidak diperlukan dalam menghitung BEP, namun sobat harus mengetahui mana yang termasuk biaya tetap dan mana biaya variabel variable cost200 kg kedelai = Rp. Listrik = Rp. 5 toren air = Rp. 5 gas LPG = Rp. 5 kg Bumbu = Rp. 3 Karyawan = Rp. Total = Rp. listrik, air, dan gas LPG merupakan biaya variabel karena semakin banyak proses produksi semakin banyak pula pengeluaran dari tiga energi tersebut tergantung banyaknya produk.Biaya penyusutan alatIngat alat yang digunakan tersebut memiliki usia pemakaian yang artinya pun memiliki biaya penyusutan untuk perbaikan dan lainnya. Mesin penggiling = Rp. Rp. 5 buah alat cetak = Rp. Rp. 2 panci = Rp. Rp. 10 ember = Rp. Rp. 10 tampah = Rp. Rp. Total Rp. Biaya produksi, BEP unit dan BEP harga!Jawabana. Biaya produksi Biaya produksi = jumlah biaya variabel + jumlah biaya penyusutan = + = Rp. b. BEP unit BEP unit = total biaya produksi / harga jual = Rp. 4. 713. 000 / Rp. 500 = 9. 426 buah tahu jumlah minimal agar titik impas c. BEP harga BEP harga = total biaya / hasil produksi = Rp. 4. / = Rp. 500 / buahDari data di atas diketahui bahwa pabrik “Inti Sukses” tidak akan rugi dan tidak juga untung apabila memproduksi buah tahu dan menjualnya dengan harga Rp. 500. Sekian semoga dapat bermanfaat dan terima kasih. 6. Data perusaahan PT Abadi Terang, sebagai berikutTotal Biaya Tetap TFC senilai Rp 120 jutaTotal Biaya Variabel VC per unit senilai Rp 60 ribuHarga jual barang per unit senilai Rp 80 ribuPenghitungan BEP Unit BEP Unit = FC/ P – VC BEP Unit = – BEP Unit = 6000Penghitungan BEP Rupiah BEP = FC/ 1 – VC/P BEP = 1 – = Rp Berapa keuntungan yang dapat diperoleh target laba? Buktikan laba yang diperoleh!Dari analisis inilah perusahaan dapat meramalkan keuntungan yang dapat diperoleh target laba berdasarkan berapa target penjualan minimumnya. Adapun rumus untuk menghitung target ini sebagai berikutBEP – Laba = FC + Target Laba / P – VCMari kita pelajari simulasi untuk menghitung target laba ini. Dengan FC, VC, dan P yang sama dengan contoh sebelumnya, perusahaan ini menargetkan laba sebesar Rp 80 juta per – Laba = FC + Target Laba / P – VC BEP – Laba = + / – BEP – Laba = / BEP – Laba = unit atau BEP – Laba = Rp 800 juta didapat dari unit x Rp Laba Yang DiperolehUntuk membuktikan bahwa dengan menjual unit bernilai Rp perusahaan akan mendapatkan laba Rp 80 juta, mari kita periksa berikut iniPenjualan Rp FC Rp Total VC Rp x unit Rp Total Biaya Rp Laba Rp Dihitung dengan cara Penjualan – FC + Total VC7. Perusahaan Sinar Terang adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan oven. Akuntan manajer perusahaan tersebut dibebankan tugas untuk menghitung jumlah oven yang harus dijual agar dapat mengimbangi biaya operasional yang tercatat sebanyak 60 juta. Sedangkan laba bersih yang dikehendaki perusahaan sebanyak 30 juta. Diketahui Total biaya tetap = Biaya variabel per unit = Harga jual per unit = Laba yang diinginkan = BEP dan Margin Produksi!JawabanBEP dalam unit = Biaya Tetap Produksi Margin Kontribusi per unit= Harga jual per unit – Biaya variabel per unit = – = = 2000 unitDari data di atas bisa disimpulkan bahwa agar tidak merugi maka perusahaan Sinar Terang harus mampu menjual oven sebanyak 2000 unit. Namun jumlah tersebut adalah jumlah minimal agar impas, namun belum dapat menghasilkan laba. Selanjutnya, tugas akuntan tersebut adalah mengubah data tersebut ke dalam bentuk mata uang,BEP dalam rupiah = Harga jual per unit x BEP unit= x unit = bisnis perlu memahami Break Even Point BEP untuk menetapkan target minimal penjualan harian atau bulanan. Penetapan target tersebut harus disesuaikan dengan kemampuan. Dengan mengetahui titik impas, maka pemilik bisnis harus paham target penjualan yang harus dicapai. Dengan demikian, pemilik bisnis bisa mengantisipasi kemungkinan untung atau Tuliskan 4 kegunaan perhitungan titik impas break even point!Jawaban1. Hubungan antara penjualan biaya dan laba. 2. Untuk mengetahui struktur biaya tetap dan biaya variabel. 3. Untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menekan biaya dan batas dimana perusahaan tidak mengalami laba dan rugi. 4. Untuk mengetahui hubungan antara cost, volume, harga dan PT KopiKat bergerak dalam bisnis jasa penyedia fotocopy. Biaya yang dikeluarkan bisnis jasa penyedia fotocopy dijalankan yang terdiri dari biaya sewa lokasi, biaya renovasi tempat, biaya sewa mesin fotocopy, dsb adalah sebesar Rp. Harga jual per unit hasil fotocopy Rp. 150,- sedangkan biaya variable per unit seperti kertas, toner, listrik, dll totalnya adalah Rp. 100,-. Berapa BEP dari usaha fotocopy tersebut?JawabanTFC BEP Unit = ————– P – VC = / 150-100 BEP = UnitArtinya Usaha fotocopy tersebut akan mencapai titik impas break even point bila berhasil menjual unit lembar hasil asumsi 1 bulan adalah 26 hari kerja senin – sabtu, dan setiap hari usaha tersebut bisa menghasilkan 500 unit hasil copy-an, maka usaha tersebut akan BEP dalam jangka waktu = 500 x 26 hr = 15 bulan menghitung dan mengetahui berapa BEP dalam rupiah, adalah sebagai berikut BEP dalam Rupiah = BEP dalam unit x Harga jual per unit = x Rp. 150,- = Rp. Artinya Usaha fotocopy tersebut akan mencapai titik impas break even point bila total penjualannya mencapai Rp. Jelaskan cara mendapatkan laba dalam suatu kerajinan bahan lunak?JawabanLaba atau keuntungan bisa didapatkan melalu biaya pengeluaran dan biaya pendapatan. Biaya pendapatan merupakan keseluruhan hasil usaha yang dilakukan, dan keuntungan yang didapat merupakan biaya pendapatan dikurangi modal Biaya pengeluaran merupakan modal yang dikeluarkan untuk menjalankan usaha. Cara mendapatkan laba dalam usaha melalui biaya pengeluaran yaitu dengan cara meminimalkan Misalnya ada seorang pengusaha baru yang mendirikan bisnis pabrik handuk. Setiap bulan produksi pabrik tersebut 50 handuk. Sedangkan harga per buah Rp Untuk biaya variabel per handuk rata-rata Rp dan rata-rata biaya tetap tahunan Rp Pertanyaannya berapa jumlah sepatu yang harus diproduksi dan harga per handuk agar mencapai BEP?JawabanPertama-tama hitung terlebih dahulu jumlah handuk yang harus diproduksi supaya mencapai titik impas atau unit produk = FC / P-VC= / – = 100 buah handukBEP unit rupiah = FC / 1 – VC/P= / 1 – = Rp pabrik tersebut harus memperoleh keuntungan omset sebesar Rp untuk mencapai membuktikan apakah hitungan tersebut benar adalah dengan mengalikan unit BEP x harga jual per = 100 x Rp = Rp Sebuah usaha kerajinan dari miniatur lilin menetapkan harga produk per unit. Biaya tetap Biaya tetap Berapa volume produksi pada keadaan titik impas BEP? Berapakah harga jual bila ingin mendapatkan keuntungan 5%?JawaabanDiketahui Harga produk Biaya tetap Biaya tidak tetap Volume produksi 1000 15 1500 produk Volume produksi pada keadaan titik impas BEP adalah produkb Keuntungan 5/100 x 1500 x x 15 000 000= Modal+Keuntungan produk 15 000 000+ 1500= Jadi, harga jual bila ingin mendapatkan keuntungan 5% adalah Bu Rudy memiliki modal Rp ingin membuka bisnis usaha martabak telor. Harga jual per buah ditentukan sebesar Rp Lalu besar biaya produksi martabak telor tersebut ialah Rp Berapa buah martabak telor yang harus diproduksi dengan harga tersebut mencapai titik BEP?JawabBEP = / – BEP = / BEP = 200 buahJadi, untuk mencapai titik BEP, martabak yang harus diproduksi ialah sebanyak 200 LainnyaIstilah Akuntansi Inggris-IndonesiaRumus Laporan Keuangan Modal, Laba Rugi, Neraca Financial statementJenis dan Bidang-Bidang Matematika Besaran, Ruang, Perubahan, Struktur, Dasar dan Filsafat, Diskret, TerapanJenis Pajak-Pajak, Tarif, Manfaat Pajak di IndonesiaJenis dan Spesialisasi Bidang-Bidang AkuntansiPenggolongan akun dalam AkuntansiAkuntansi FIFO dan LIFO – Beserta Contoh Soal dan JawabanCara Membuat Perusahaan Go Public – Syarat dan ProsesnyaPasar Modal Capital Market – Pengertian, Jenis, Fungsi, Risiko, Manfaat dan ContohCara Menganalisa Saham Seperti Ahli Pasar Saham ProfesionalPasar Keuangan – Definisi, Pengertian, Jenis dan ContohBitcoin Uang Elektronik, Informasi, Sejarah, Transaksi, Cara Daftar Bitcoin Indonesia‎Uang Rupiah Negara Indonesia – Sejarah Nilai Tukar Rupiah Terhadap USDTempat Wisata Yang Harus Dikunjungi Di Tokyo – Top 10 Obyek Wisata Yang Harus Anda KunjungiCara Membeli Tiket Pesawat Murah Secara Online Untuk Liburan Atau BisnisTibet Adalah Provinsi Cina – Sejarah Dan BudayaPuncak Gunung Tertinggi Di Dunia dimana?TOP 10 Gempa Bumi Terdahsyat Di DuniaApakah Matahari Berputar Mengelilingi Pada Dirinya Sendiri?Test IPA Planet Apa Yang Terdekat Dengan Matahari?10 Cara Belajar Pintar, Efektif, Cepat Dan Mudah Di Ingat – Untuk Ulangan & Ujian Pasti Sukses!TOP 10 Virus Paling Mematikan ManusiaMeteorit Fukang – Di Gurun GobiFestival Mooncake – Festival Musim Gugur Festival Kue BulanUnduh / Download Aplikasi HP Pinter PandaiRespons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!HP AndroidHP iOS AppleSumber bacaan InvestopediaPinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu” Quiz Matematika IPA Geografi & Sejarah Info Unik Lainnya Business & Marketing Cara Menghitung BEP – Sebelum memahami tentang Cara Menghitung Break Even Point BEP Suatu Usaha Dagang dan Usaha Bisnis, ada baiknya jika kalian mengenal terlebih dahulu tentang Apa Itu Break Even Point BEP didalam suatu Usaha Bisnis. Dan langsung saja untuk Pengertian Break Even Point BEP Menurut Wikipedia Indonesia adalah sebuah Titik dimana Biaya Pengeluaran Modal dan Pendapatan seimbang sehingga tidak terdapat kerugian ataupun keuntungan didalam Suatu Usaha Bisnis maupun Usaha Dagang yang akan dan sedang dijalani, dan didalam Ilmu Akuntansi hal ini disebut dengan Break Even Point BEP. Didalam menghitung Break Even Point BEP Suatu Usaha Bisnis dan Usaha Dagang sangatlah penting sekali karena sebagai Pengusaha tentunya harus pintar dalam menghitung Untung Rugi sebuah Usaha yang akan digeluti dan dijalani, karena disetiap Usaha Bisnis pastilah membutuhkan Modal Besar dan tidak sedikit. Oleh karena itu dengan adanya Break Even Point BEP ini sangat membantu bagi para Pengusaha untuk menghitung kapan Modal Usaha itu balik Balik Modal, sehingga ketika sudah mengetahui Kapan Modal Usaha itu Balik Modal maka Pengusaha bisa mengetahui kapan Usaha tersebut bisa Menguntungkan. Kemudian Jenis Break Event Point BEP dalam Suatu Usaha Bisnis dibagi menjadi Dua Jenis BEP yang antara lain Break Event Point BEP Unit yakni Titik Pulang Pokoko Modal yg dinyatakan didalam Jumlah Penjualan suatu Produk di Nilai tertentu dan yang Kedua adalah Break Event Point BEP Rupiah yakni titik pulang pokok yg dinyatakan oleh Jumlah Penjualan atau Harga Penjualan tertentu. Untuk Rumus Break Event Point dan Cara Menghitung Break Event Point tersebut bisa kalian lihat penjelasannya dibawah ini karena telah dijelaskan secara lebih detail. Rumus dan Cara Menghitung BEP Unit = Biaya Tetap / Harga Per Unit – Biaya Variable Per Unit Keterangan nya Biaya Tetap adalah Biaya yg Jumlahnya tetap, walaupun didalam Usaha Kalian tidak sedang berproduksi Harga Per Unit adalah Harga Jual Barang atau Jasa Perunit yg dihasilkan Biaya Variabel Per Unit adalah Total Biaya Variable Perunit TVC/Q Rumus BEP Rupiah dan Cara Menghitung BEP Rupiah Rumus dan Cara Menghitung BEP Rupiah = Biaya Tetap / Kontribusi Margin Per Hari Harga Per Unit Keterangannya Biaya Tetap adalah Biaya yg Jumlahnya tetap, walaupun didalam Usaha Kalian tidak sedang berproduksi Kontribusi Margin Per Hari adalah Total Jual Per Unit – Biaya Variable Per Unit Selisih Harga Per Unit adalah Harga Jual Barang atau Jasa Perunit yg dihasilkan Contoh Soal BEP Break Even Point Bisnis Usaha Usaha Dagang UD Tegar Jaya di Tahun 2017 mempunyai Data – Data Biaya dan Rencana Produksi sebagai berikut Diketahui 1. Biaya Tetap Dalam Sebulan adalah sebanyak Rp. 150 Juta yang terbagi dari Rp. Biaya Penyusutan Mobil Kijang Rp. Biaya Gaji Pemilik Rp. Biaya Gaji Asuransi Kesehatan Rp. Biaya Gaji Sewa Gedung Kantor Rp. Biaya Gaji Sewa Pabrik Rp. BIaya Gaji Pegawai 2. Biaya Variable Per Unit mencapai Rp. yang terdiri dari Rp. Biaya Bahan Baku Rp. Biaya Listrik dan Air Rp. Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. Biaya Lain – Lain 3. Harga Jual Per Unit Rp. Jawabannya Cara Menghitung BEP Dalam Unit milik Badan Usaha Tegar Jaya adalah = Biaya Tetap / Harga Per Unit – Biaya Variable Per Unit = Rp. / Rp. – Rp. = Rp. / Rp. = Unit Cara Menghitung BEP Dalam Rupiah milik Badan Usaha Tegar Jaya adalah = Biaya Tetap / Kontribusi Margin Per Unit / Harga Per Unit = Rp. / Rp. / Rp. = Rp. / = Rp. Jadi Nilai Break Event Point BEP dari Badan Usaha Tegar Jaya tercapai ketika Penjualan Barang Produknya mencapai Unit, yang telah dibuktikan dengan Cara Menghitung BEP Unit Badan Usaha milik Tegar Jaya. Dan jika didalam BEP Rupiah dari Badan Usaha milik Tegar Jaya tercapai jika menyentuh Penjualan Produk Barang dengan nilai sebesar Rp. 600 Juta. Dan sebagai tambahan informasi saja bahwa didalam Cara Mencari Break Event Point BEP dalam suatu Usaha Bisnis dan Usaha Dagang, maka nilai dari BEP tersebut sangat tergantung dari Perubahan Harga Jual Per Unit, Perubahan Biaya Tetap, Perusahaan Biaya Variable dan Perubahan Komposisi Sales Mix sehingga bagi kalian sebagai Pengusaha dan Pemilik Suatu Usaha harus mengetahui secara pasti Nilai dari Biaya – Biaya tersebut didalam Suatu Bisnis Usaha Anda. Mungkin hanya seperti itu saja pembahasan tentang Rumus BEP dan Cara Menghitung BEP yang bisa saya berikan kepada para Pembaca, dan semoga saja ulasan tentang salah satu Rumus Akuntasi ini dapat berguna dan bermanfaat kepada kalian para Pembaca.

harga jual barang atau jasa perunit yang dihasilkan disebut